Nusanews.com - Paulus Romindah, Richard Soekarno, Husnul dan Romindo membeberkan borok pengumpulan satu juta KTP yang dilakukan Teman Ahok, barisan relawan pendukung calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka mengaku sudah dipecat dari Teman Ahok.
Sebelum dipecat, Richard bertugas sebagai penanggung jawab pengumpulan KTP di Kelapa Dua, Kebon Jeruk. Dia membeberkan adanya kecurangan dan praktik tidak sehat dalam pengumpulan KTP untuk Ahok. Richard mengaku punya alasan kuat membeberkan itu.
"Bukan sakit hati tapi makin hari pembohongan semakin muncul. Saya terpanggil karena rakyat kita disuguhi politik kebohongan bukan pencitraan," ujar Richard di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/6).
"Saya bertanggung jawab secara moral , makin kemari kebohongan semakin nyata. Saya merasa berdosa karena rakyat kita dididik politik kebohongan," tambahnya.
Dia menuding Teman Ahok menggunakan segala strategi demi memenuhi target 1 juta KTP. Banyak strategi yang dilakukan Teman Ahok dinilai sudah membohongi orang banyak. Salah satunya dari sistem barter.
Contohnya, KTP yang dikumpulkan dari wilayah Jakarta Utara, pada bulan berikutnya digunakan untuk pendataan pengumpulan KTP di wilayah Jakarta Selatan. KTP itu dikirim dengan menggunakan jasa ojek online.
"Kami terusik dengan tingkah laku Teman Ahok, relawan tidak begini caranya," katanya.
Husnul, mantan penanggung jawab pengumpulan KTP Kecamatan Pulogadung juga memberikan alasan yang sama ketika disinggung latar belakangnya membeberkan proses pengumpulan KTP untuk Ahok. Dia mengaku sama sekali tidak bermaksud menebar kebencian untuk Ahok.
"Di Teman Ahok ini banyak kebohongan, tapi saya cinta sama Ahok. Saya ingin politik yang jujur, tapi kenyataannya begini," ungkap Husnul.
Dia mengatakan, ada beberapa KTP yang memang betul-betul sebagai bentuk dukungan untuk Ahok. Tapi ada juga yang fiktif.
"Teman Ahok yang melakukan kebohongan jadi saya harus meluruskan. Saya tidak separah teman-teman dengan cara barter KTP. Saya mencari itu dari teman-teman untuk bantu saya, Nanti saya kasih cuma 1.000/KTP," paparnya. (mdk)