Nusanews.com - Pernyataan Komisioner Komnas Ham yang hanya mengecaman insiden penganiayaan anggota Polisi oleh suporter The Jak Mania menuai kritik.
Menurut Ketua Dewan Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari) 98, Willy Prakarsa, Komnas Ham seharusnya bisa merespon dengan membentuk tim untuk menelusuri aksi kekerasan tersebut.
"Pernyataan Komisioner Komnas Ham cuma sebatas normatif saja dengan ikut berbela sungkawa dan mengecam, tidak ada tindakan apapun dengan membentuk tim. Alangkah baiknya memang dibubarkan saja Komnas Ham diganti dengan Komnas Pancasila," tegas dia dalam perbincangan dengan redaksi, Kamis (30/6).
Willy menegaskan, bakal merangkul seluruh komponen gerakan aktivis untuk konsolidasi mendukung gerakan bubarkan Komnas Ham yang makin nampak sebagai produk asing.
"Kita juga akan ajak aktivis Ham seperti Kontras yang masih kita nilai jauh lebih baik ketimbang Komnas Ham. Kita akan bikin deklarasi Komnas Pancasila usai Hari Raya Idul Fitri," beber dia.
Willy menduga, tragedi Gelora Bung Karno berlangsung sistematis dan direncanakan. Sebab, faktanya ada benda tumpul dan air keras yang dipakai para suporter untuk melakukan pengeroyokan dan penganiayaan.
"Jika Komnas Ham cuma bergerak jika aparatur penyelenggara negara melakukan kekerasan, dan sebaliknya jika aparat jadi korbannya Komnas Ham tidak mau merespons. Ya apa gunanya Komnas Ham. Apa perlu saya jelaskan apa itu Ham," tandas aktivis 98 ini. (rmol)