logo
×

Jumat, 20 Mei 2016

Trio 'Sebangsa Setanah Air' Siap Tantang Jokowi di Pilpres

Trio 'Sebangsa Setanah Air' Siap Tantang Jokowi di Pilpres

NBCIndonesia.com - Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban menilai jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpeluang berhadapan dengan trio politikus, yang disebutnya sebangsa dan setanah air.

Trio dimaksud adalah Ketum Golkar Setya Novanto, Ketum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibyo dan Gubenur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Setya Novanto Hari Tanoe dan Ahok sebangsa setanah air punya peluang calon presiden tahun 2019 bersaing dengan pres jkwi,” kata Kaban via akun Twitter yang dipantau Jumat (20/05/2016).

Kaban tak memerikan secara detil apakah pernyataan tersebut mengacu ke etnis tiga politisi yang sedang naik daun tersebut. Namun, publik sudah mafhum bahwa ketiganya berdarah Tiongkok.

Seperti diketahui, PBB secara politis berseberangan dengan Ahok menyusul ketua umumnya Yusril Ihza Mahendra bakal maju Pilkada DKI 2017 menantang Ahok.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendesak Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi untuk merekomendasikan kepada Presiden Joko Widodo supaya mengkaji jabatan Duta Besar Indonesia untuk Jepang yang kini ditempati adik Yusril, Yusron Ihza Mahendra.

Ahok menilai, Yusron tidak pantas menyandang jabatan sebagai Duta Besar mengingat pernyataan rasis yang ditebarnya lewat akun Twitter.

Pada Selasa (29/3/2016), Yusron sempat berkicau melalui akun Twitter miliknya, @YusronIhza_Mhd.

Dalam kicauannya, Yusron menyoroti kepemimpinan Ahok yang ia anggap arogan. Menurut Yusron, kepemimpinan Ahok yang arogan berpotensi membahayakan masyarakat kecil yang beretnis sama dengan Ahok. Pernyataannya itu menambahkan statement mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang juga sempat melontarkan hal senada. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: