
NBCIndonesia.com - Aksi bejat 14 pelaku yang memerkosa dan membunuh Yuyun, Yuyun, gadis belia asal Dusun 5, Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Palak Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, membuat geram masyarakat.
Terutama yang mengetahui aksi bejat dari 14 pelaku. Kepedulian bahkan diwujudkan dengan aksi Nyalakan Seribu Lilin untuk Yuyun dengan #NyalaUntukYuyun. Sebenarnya aksi bejat pelaku diungkapkan anggota DPD RI, Fahira Idris di Apa Kabar Indonesia Malam, TV One yang diunggah akun berita terbaru di youtube.
Fahira mengungkapkan daerah dimana Yuyun tinggal adalah tempat yang terkenal dengan istilah 'Texas' Bengkulu. Daerah tersebut merupakan daerah rawan kejahatan. Pembegalan, perkosaan dan pembunuhan juga bukan kali pertama terjadi di daerah 'Texas' Bengkulu. Tapi yang pertama dilakukan secara massal, 14 orang.
Salah seorang pelaku adalah kakak kelas dari korban. Pada hari itu, Yuyun mendapatkan tugas dari guru untuk mencuci taplak dan bendera merah putih. Apa yang terjadi? Yuyun dicekik dan disumpal dengan bendera merah putih sampai meninggal. "Kalau membayangkan itu saya sampai merinding," lontarnya.
Sebelumnya kabar Yuyun ramai terdengar di dunia maya. Dilansir Kompas, dunia maya di media sosial, terutama Twitter, mendadak ramai dengan munculnya tagar #NyalaUntukYuyun. Tagar ini merupakan bentuk perlawanan dan solidaritas netizen terhadap meninggalnya YN (14), seorang siswi SMP di Desa Padang Ulak Tanding, Kecamatan Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada pertengahan April 2016 yang diperkosa 14 pemuda saat pulang sekolah.
Manajer Program Cahaya Perempuan Women Crisis Center, Juniarti, menyebutkan, sudah seharusnya darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak ditetapkan di daerah Rejang Lebong, Bengkulu. Ia bahkan menyebutkan, sepanjang 2016, terdapat 36 kasus kekerasan anak dan perempuan yang terjadi.
Sebelumnya, di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2015, peristiwa kekerasan mencapai 84 kasus. "Pemberlakuan darurat kekerasan anak dan perempuan wajib dilakukan Pemda Rejang Lebong agar Pemda memiliki arah dan tujuan jelas dalam penuntasan persoalan ini," kata Juniarti.
Aksi #NyalaUntukYuyun mendapatkan perhatian banyak pihak dan viral di jejaring sosial. "Disaat kita merayakan #hardiknas, ada anak usia 14 tahun yang dirampas masa depan dan hidupnya. Diperkosa 14 orang dan dibunuh!#NyalaUntukYuyun," tulis Luluk Hamidah dalam akun Twitter-nya. (tn)