logo
×

Senin, 16 Mei 2016

Terbongkar! TemanAhok Kumpulkan KTP dari Para "Pendatang Gelap" China

Terbongkar! TemanAhok Kumpulkan KTP dari Para "Pendatang Gelap" China

NBCIndonesia.com - Menarik ketika menyimak kelompok relawan Teman Ahok yang mengklaim sampai dengan bulan ini, jumlah KTP yang sudah dikumpulkan berjumlah 809.123 salinan foto copy yang berhasil mereka kumpulkan, dan menargetkan dua bulan lagi terpenuhi, sementara hampir semua booth teman Ahok kosong.

Rupanya mereka berusaha keras bagaimana caranya agar foto copy KTP yang mereka kumpulkan harus berjumlah 1 juta buah, sebagai bagian dari rencana, agar tidak terjadi masalah dengan lainnya.

Permasalahan KTP yang dikumpulkan secara pelan, mulai terkuak, ketika seorang pemilik KTP bernama Hentifitranto Hentiono alias Anto Hendardji, menerima SMS dari Teman Ahok untuk ucapan terimakasih karena telah memberikan KTP miliknya buat Ahok-Heru.

Tanpa basa basi Anto langsung mempertanyakan soal bagaimana KTP miliknya bisa sampai ke Teman Ahok, bahkan nomor HP yang dikirimi SMS bisa didapat darimana oleh Teman Ahok. Bahkan Anto heran pihak Teman Ahok bagaimana bisa memperoleh data-datanya.

Rupanya KTP milik Anto dibawa oleh seorang wanita, yang diklaim adalah ibu Anto, dan ibu Anto juga yang mengisi data termasuk menandatangani formulir Teman Ahok, dan para relawan ini malah dengan sengaja menerima formulir tersebut, walaupun ditandatangani oleh orang lain, untuk mengejar target.

Akibat peristiwa tersebut, hestek #TemanAhokNyolongKTP jadi TTI namun pihak relawan tidak membantah, ketika berselang lama, dan hestek telah menghilang, data tersebut ditemukan, dan tanpa mau perduli Teman Ahok, yang memang mengidolakan Ahok yang bertipikal pemarah dan suka memaki orang, langsung berlagak seperti Ahok yang suka menuduh orang lain yang salah, walaupun dia yang salah, dan dengan sadisnya Teman Ahok langsung menuduh jika Ibunda Anto adalah pencuri KTP milik Anto.

Ketika teman Ahok ditanyakan maksud dari ucapan jika Ibunda Anto adalah pencuri KTP, teman Ahok malah seperti Ahok yang langsung diam dan tidak ingin membahasnya.

Selain contoh Anto yang diperkirakan sangat banyak, teman Ahok juga seperti tuannya lebih suka menyimpan rapat kesalahan, ketika diminta oleh para netizen untuk membeberkan nama-nama pemilik KTP yang sudah dikumpulkan, untuk diketahui, jangan sampai kasus Anto memang banyak, namun Teman Ahok yang memang sudah bertingkah seperti Ahok, hanya diam sambil menunggu masalah tersebut muncul barulah dicarikan kambing hitamnya.

Sebelumnya banyak masyarakat Jakarta yang membagi cerita terkait dengan banyaknya pendatang dari China yang menempati apartemen-apartemen, seperti di daerah Grogol Jakarta Barat,bahkan hingga di bagian Kemayoran, juga banyak ditemui yang berwajah Orieantal, bamun sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia, namun bisa menyewa dan menempati apartemen setempat, yang seharusnya menggunakan KTP Indonesia.

Ternyata hal ini sudah terjadi beberapa waktu lalu, ketika diketemukannya,  dua buah KTP yang memiliki data sama, namun dimiliki oleh dua orang pria, yang satunya berwajah pribumi, sementara yang satunya berwajah etnis Tionghoa dengan ciri khas mata sipit, dan menggunakan kacamata.

Terbongkarnya hal ini, teman Ahok menjadi sasaran jika KTP yang mereka kumpulkan banyak dari para pendatang gelap dari Negeri China yang tidak bisa berbahasa Indonesia.

“Jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu, karena pekerja Cina yang masuk melalui Jakarta dan menyebar hingga ke pelosok Indonesia, di perusahaan, terutama pertambangan, kebanyakan memang memiliki KTP.” Ujar Yakub A. Arupalakka yang mendapatkan informasi dari pihak keluarganya, terkait dengan pekerja Cina yang setiap hari memang sering terlihat bergerombol di bandar udara Sultan Hasanuddin Makassar, dengan tujuan Jakarta, dan sebaliknya.

“Bahkan kadang dalam satu rombongan ada satu atau dua warga Indonesia keturunan, yang memang menjadi penerjemah mereka,” ujar Yakub.

Bahkan Yakub berani taruhan jika keberadaan mereka bukan hanya di apartemen-apartemen saja, “mereka sudah mulai tinggal di perumahan dan bergaul dengan sebagian masyarakat warga Indonesia keturunan,” namun Yakub mengatakan sangat gampang jika ingin mengenali mereka, hampiri saja, jika langsung menghindar masuk ke dalam rumah, dipastikan merekalah pendatang yang bisa memiliki KTP.

Pembawaberitacom sendiri pernah memiliki pengalaman, ketika pujasera di sekitar wilayah kuningan dekat perkantoran Bakrie, ada sebuah bangunan yang sedang dibangun tepat di pertigaan jalan keluar lewat pujasera, dan 90 persen pekerjanya didatangkan dari China.

Secara tidak sengaja pembawaberitacom mencoba untuk menegur, namun tatapan marah yang diperlihatkan, akibatnya salah satu rekan media ini, ikut terpancing, dan memanggil si pekerja Cina, namun si pekerja tersebut, langsung mempercepat langkahnya, setengah berlari ingin cepat sampai dilokasi kerja mereka.

Namun lagi-lagi Teman Ahok hanya mendiamkan, dikarenakan menurut mereka, yang berhak memeriksa adalah KPU DKI Jakarta.

“Semoga anggota pemeriksa dari KPU DKI orang-orang yang memiliki moral dan jiwa sebagai orang yang beragama, yang takut karena Allah, bukan takut gak dapat bagian dari cukong,” ujar Yakub yang sangat ingin agar adanya sebuah badan independen yang bisa ikut mengawasi persoalan pendatang haram tapi ingin disebut halal di negeri ini.

“Karena imigrasi sepertinya bekerja hanya dengan setengah hati, tanpa mau melibatkan media, sebagai salah satu perwakilan mata dari masyarakat, untuk ikut mengawasi,” pungkas Yakub.

Sambil bercanda, Yakub mengatakan, jangan-jangan penumpang pesawat Lion Air yang “disengaja” salah turun pintu keluar, didatangkan untuk mendapatkan KTP, dan selanjutnya diserahkan ke Teman Ahok. (pb)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: