SOEKARNO PERNAH MENYERAH:
Tepatnya setelah kejadian yang membuatnya masuk ke jeruji dingin di Penjara Sukamiskin, sebagaimana ditulis dalam ia punya tulisan, "Keadaan di Penjara Sukamiskin", 17 Mei 1931.
Setelahnya itu bapak kita Soekarno sampai beberapa saat sempat tidak lagi berbicara tentang politik yang panas, tidak ada membahas tentang pergolakan pergerakan dan pemikiran.
Bukan karena oleh dinginnya penjara, bukan pula oleh kesunyiannya pembuangan.
Karena apa? Karena kuatnya tekanan psikologis dari pihak-pihak yang pro kepada pemerintah kolonial, pihak-pihak yang pro kepada Volksraad.
Begitulah saya ada menangkap kegelisahan batin pada diri Soekarno, melalui tulisannya setelah 1931.
Jaman pada waktu itu, sosok seperti Soekarno dan mereka yang satu kekuatan pemikiran disebut kelompok PEMBENCI, alias HATERS. Mereka disebut kelompok yang TIDAK BERSYUKUR. Apakah kekurangannya pemerintah kolonial? Mereka sudah membangun banyak pabrik, membangun infrastruktur, membangun rumah-rumah yang oleh pihak tertentu dianggap "bisa" mensejahterakan rakyat.
Sikap Soekarno yang sempat "lembek" itu sempat disindir oleh pembacanya, lalu dijawab pula oleh Soekarno.
Tetapi dari sindiran dari cukup banyak pembaca setianya itulah yang kemudian kembali menumbuhkan kepercayaan dirinya, sampai suatu ketika beliau menuliskan pandangannya tentang gerakan Swadeshi di India.
Sejak saat itu pula Soekarno mulai bangkit menuliskan pandangan tentang MENUJU INDONESIA MERDEKA, dan ditegaskan di dalam garis tulisan "DJEMBATAN EMAS KEMERDEKAAN".
(by Leo Kusuma) (pp)