logo
×

Kamis, 19 Mei 2016

Sebelum Tinggalkan Seoul, Jokowi Ajari Ilmu Mendengar

Sebelum Tinggalkan Seoul, Jokowi Ajari Ilmu Mendengar

NBCIndonesia.com - Presiden Jokowi bersama rombongan meninggalkan Seoul pagi ini, Rabu (18/5/2016). Tepat pukul 07.20 waktu setempat, Jokowi meninggalkan hotel menuju Songnam Airport yang berjarak 25 km dari ibukota. Sebelum terbang, Jokowi mengajari ilmu mendengar.

Dalam kegiatan terakhir di Ajou University, Suwon, Selasa (17/5) sore, Presiden berbicara di depan 600-an civitas akademika dan kalangan umum. Saat menyampaikan pidato, Jokowi menekankan bahwa perjalanan karirnya tidak terlepas dari unsur jalan-jalan atau blusukan yang diterjemahkan sebagai management by walking around.

Dikatakan bahwa tantangan pertama saat menjadi Wali Kota Solo adalah mengatasi perdagang kaki lima yang memacetkan jalan. Ketika semua staf angkat tangan maka Jokowi mulai turun blusukan untuk mendengar. Setelah puluhan kali mendengar akhirnya semua masalah bisa dibereskan tanpa hiruk pukuk.

Hal yang sama juga terjadi saat menjadi Gubernur DKI, kegiatan blusukan juga menjadi hal rutin untuk membangun. Dengan mendengarkan banyak pihak maka solusi dapat diraih. Jokowi menandaskan tidak segan-segan untuk turun langsung mengecek gorong-gorong.

Nah saat menjadi Presiden blusukan sedikit mengalami perubahan. Tidak lagi jalan kaki tapi naik pesawat dari satu wilayah ke wilayah lain. Namun intinya tetap sama yakni mendengarkan masalah dari banyak pihak lalu memberikan keputusan.

"Ilmu mendengar itu sangat penting. Dengan banyak mendengar maka kita akan tahu masalah nyata yang terjadi dalam masyarakat. Disitu kita bisa mengambil kebijakan yang tepat. Bahkan kalau jujur, sebagian pemecahan masalah itu datang dari masyarakat, bukan dari saya. Dengan demikian, ilmu mendengar itu sangat penting," ujarnya.

Jokowi meninggalkan Seoul setelah melakukan kunjungan yang tergolong relatif lama, yakni tiga malam empat hari. Dalam kunjungan ini Presiden bertemu dengan 1300 WNI, temu bisnis dengan rencana investasi serius 18 milyar dolar, diskusi dengan Presiden Republik Korea, meluncurkan aplikasi m-KBRI Seoul, serta berbicara di depan kalangan akademisi. Kunjungan ke Korea juga disambut trending topic Twitter selama 2,5 jam yang dihelat Antara KBRI, Fotografer Odengan dan mahasiswa Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (Perpika). Anyongihaseo . (dtk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: