NBCIndonesia.com - Saat ini, utang Indonesia sudah mencapai Rp 4.000 triliun. Belum lagi dengan mega-korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang mencapai Rp 7.000 triliun.
Namun ternyata, kata politikus senior Rachmawati Soekarnoputri, Jokowi masih kurang puas juga, dan terus membuat rakyat tertekan. Kali ini, Jokowi mau bikin giant sea wall dengan menelan anggaran sekitar Rp 400 triliun. Belum lagi proyek-proyek ambisius infrastruktur lainnya, yang menggunakan bantuan asing.
“Pertanyaanya, siapa yang akan menanggung semua ini? Sementara dalam UU 17 tentang Tata kelola keuangan negara harus transparan dan masyarakat berhak mengetahui,” kata Rachma dalam keterangan kepada redaksi beberapa saat lalu (Sabtu, 14/5).
Di saat yang sama, hingga saat ini, sambung Rachma, uang pajak pun dikorupsi secara sistemik dengan payung demi APBN dan terselubung dalam Surat Utang Negara (SUN). Bahkan negara harus membayar pajak bunga obligasi rekap kasus Bantuan Likuditas Bank Indonesia (BLBI) yang mencapai ratusan triliun.
“Rakyat pada akhirnya yang harus menanggung beban semua,” sesal Rachma.
Bahkan juga, sambung Rachma, rakyat diperlakukan tidak adil bila ternyata buronan koruptor dilindungi dengan RUU tax amnesty atau pengampunan pajak dengan hanya membayar pajak 2 persen. Sementara rakyat harus membayar pajak umum sampai 20 persen.
“Masih belum kenyang kekuasaan kah rezim penguasa, menari di atas penderitaan rakyat,” demikian Rachma. (em)