Nusanews.com - Presiden Brasil Michel Temer mengadakan pertemuan darurat menyusul perkosaan beramai-ramai terhadap seorang gadis 16 tahun di Rio de Janeiro yang memicu kemarahan publi.Dia menyatakan akan membentuk sebuah unit polisi federal untuk menangani kekerasan terhadap perempuan.
Gadis berusia 16 itu yakin ia dibius setelah berkunjung ke rumah pacarnya, Sabtu pekan lalu, dan mengatakan ia terbangun di rumah yang lain, dikerumuni oleh 30 orang lelaki.
Pada Jum’at, 27 Mei lalu, ratusan pengunjuk rasa menuntut langkah nyata untuk mengakhiri kekerasan seksual. Kejadian itu lebih membangkitkan lagi kemarahan luas, karena direkam dengan video dan ditayangkan di media sosial.
Kejadian itu juga menggegerkan dunia. Seperti dikutip dari kantor berita AFP, badan PBB yang menangani hak-hak perempuan mengutuk kasus tersebut. "Koban memang wanita muda, tapi dalam kasus barbar ini korban telah terbujuk oleh pelaku dalam skenario yang telah direncanakan," kata juru bicara PBB untuk hak-hak perempuan di Brasil, Nadine Gasman, 26 Mei 2016.
Polisi mengatakan telah mengidentifikasi empat dari 33 orang yang terlibat dan mengeluarkan surat perintah penangkapan. Dua orang lainnya menghadapi tuduhan terkait dengan distribusi gambar online. (tp)