Nusanews.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa tantangan Indonesia saat ini dan ke depan bukan menyangkut perang dengan penggunaan senjata melainkan perang ekonomi. Perang ekonomi yang dimaksudkan Gatot antara lain melonjaknya jumlah penduduk, menipisnya energi, pangan dan air.
Hal itu disampaikan Gatot Nurmantyo di hadapan 102 kepala daerah yang baru saja terpilih di Balai Diklat Pengembang Sumber Daya Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
"Eksploitasi SDA (sumber daya alam) dan SDM (sumber daya manusia) di Indonesia. Ini adalah cara perang terkini, perang melalui kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Gatot di Jakarta, Jumat 27 Mei 2016.
Selain tantangan dari dalam negeri itu, imbas konflik dari luar negara diakui Gatot juga bisa berimbas terhadap krisis pangan dan energi. Misalnya jika terjadi konflik di kawasan Timur Tengah dan kawasan lainnya di dunia yang memiliki hubungan dengan Indonesia.
"Ada 9,8 miliar masyarakat yang berada di daerah nonekuator akan mengalami krisis, mereka akan mencari pangan di sekitar ekuator. Inilah sebenarnya mengapa saya perlu bicara, karena perang masa kini adalah perang energi, perang ekonomi, pangan, air. Dan beralih lagi ke ekuator, inilah ancaman bagi bangsa kita," ujar Gatot.
Untuk menghadapi berbagai tantangan itu, Panglima TNI meminta agar para kepala daerah bersatu dan bisa bersama-sama memanfaatkan perangkat daerah setempat seperti Dandim dan Polres agar siap berkoordinasi untuk antisipasi dan penanganan atas imbas, krisis maupun konflik keamanan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
"Para elite harus bersatu bersama pemerintah mulai dari daerah sampai pusat. Tidak mungkin daerah sendiri-sendiri. Juga jangan berwacana, ribut dan saling berperang dengan pemerintah," ujarnya. (vv)