Nusanews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) enggan menanggapi panjang lebar desakan PDI Perjuangan yang menghimbau agar dirinya tak terlalau jemawa untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta.
Terlebih, partai berlambang banteng itu punya niat untuk mengulangi kesuksesan Pilkada DKI empat tahun lalu dengan Partai Gerindra.
Karena itu Ahok pun pasrah. Setidaknya, kata dia, jika optimisme PDIP bernar-benar akan terjadi warga Jakarta akan memiliki Gubernur baru di Oktober 2017.
"Ya enggak apa-apa, kalau beliau yakin berarti Oktober 2017 orang Jakarta punya Gubernur baru, iya kan," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Dia menjelaskan, apa yang dilakukan selama tiga tahun terakhir di Jakarta dan setahun lebih menjabat sebagai Gubernur merupakan bentuk pengabdiannya kepada warga. Niat untuk maju lagi menjadi calon petahana di Pilkada selanjutnya merupakan bentuk penawaran untuk warga.
"Saya kan cuma ngelamar kerja, saya nih bukan mimpin orang Jakarta. Saya mimpin Jakarta iya, tapi yang bener saya melamar kerja ke orang Jakarta, butuh enggak Dirut seperti saya yang mimpin Jakarta. Kalau kamu merasa saya kerja kurang baik, kurang transparan, kamu carilah Direktur baru sederhana kan itu aja," ungkap Ahok.
Jelang Pilkada DKI PDI Perjuangan bersama Partai Gerindra merekatkan kembali hubungan, berniat menggalang lagi kekuatan untuk berkoalisi layaknya tahun 2012 silam yang telah berhasil mengantarkan Joko Widodo (Jokowi)-Ahok bertahta di Jakarta.
Hasil pertemuan kedua partai mayoritas tersebut, mereka sepakat untuk mengusung calon Gubernur dan Wakil melalu jalur Partai Politik. (rn)