logo
×

Sabtu, 28 Mei 2016

Panglima TNI: Ingat Pesan Bung Karno, Kekayaan SDA Bisa Jadi Petaka

Panglima TNI: Ingat Pesan Bung Karno, Kekayaan SDA Bisa Jadi Petaka

Nusanews.com -  Presiden RI Pertama Ir Soekarno pernah mengingatkan bahwa kekayaan sumber daya alam (SDA) Indonesia telah membuat iri negara-negara lain. Apa yang pernah diingatkan Presiden Soekarno itu kini menjadi kenyataan, sumber kekayaan alam Indonesia menjadi rebutan beberapa negara lain.

Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah dalam Orientasi Kepemimpinan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (OKPPD) yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, di Jakarta, kemarin (27/5).

Pernyataan Soekarno itu disadari Presiden Joko Widodo. Karenanya dalam suatu kesempatan Presiden, kata dia, pernah mengatakan bahwa kekayaan SDA ini bisa menjadi petaka di kemudian hari. Sebab negara-negara lain yang berkepentingan dengan energi akan berdatangan ke Indonesia.

“Negara yang berkonflik semuanya adalah kaya akan minyak, setelah minyak habis, akan lari ke kita. Apakah 2043 anak-anak kita akan hidup layak? Kalau bapak-ibu di daerah cuma tidur saja, anak-anak akan susah. Ini ancaman,” tegas Gatot.

Diungkapkan, pada tahun 2016 ini jumlah penduduk dunia membludak sementara sumber energi semakin menipis. Indonesia bisa dijadikan sasaran invasi melalui energi, pangan hingga sumber daya air. Semuanya menjadi rebutan negara lain.

“Bupati mana saja yang punya ide merusak bangsa ini, saya sudah minta staf saya merekam semuanya,” ucap Gatot mewanti-wanti.

Dalam kesempatan itu ia mengingatkan bahwa orang Indonesia mempunyai gen ksatria dan patriot. Apabila harga diri bangsa terusik akan bergerak dan tidak takut mati. Gatot meminta semangat gotong-royong senantiasa dipupuk bukan sebaliknya mengikisnya dengan budaya luar.

“Area publik (semakin) langka, pasar digantikan minimarket. Bukan cuma pedagang, namun berkumpul masyarakat di sana,” jelasnya.

Indonesia, menurutnya sudah saatnya menjadi negara pemenang. Elit politik harus bersatu bersama pemerintah dari daerah sampai pusat. Sebab tidak mungkin menghadapi ancaman invasi negara lain secara sendiri-sendiri. (akt)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: