Nusanews.com - Upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di tanah air nampaknya belum sepenuhnya berjalan. Hal itu terlihat dari beredarnya capture foto yang berasal dari kertas soal, di mana isinya terkait soal pembunuhan dan perceraian.
Lewat akun Facebooknya, Senin (23/5), Agung Suharto Dirdjosbroto mengeluhkan kualitas pendidikan yang dinilainya masih rendah tersebut. Dia mengaku kecewa atas lolosnya soal tentang pembunuhan dan perceraian, di mana keduanya belum cocok untuk diberikan kepada siswa-siswa SD.
Agung meminta kepada pemerintah untuk memperketat sensor terhadap soal-soal yang akan dibagikan setiap ulangan. Sejak diunggah, postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 4.001 kali.
Berikut keluhan Agung yang diunggah di akun Facebooknya, Sabtu (21/5) lalu:
"Hati-Hati dan Awasi anak-anak anda dengan semua ilmu yang diberikan saat mereka bersekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN).
Ini salah satu yang membuat saya marah dan kecewa dengan Kementerian Pendidikan dan dewan pengawas pendidikan Indonesia karena masih belum becus membuat soal ulangan Kelas II SD. Padahal yang membuat soalnya ini saya yakin lulusan universitas semuanya.
Bisa bayangkan anak kita yang di SD kelas II diberikan Soal ulangan yang seperti foto yang saya perlihatkan.... dimana mereka harus belajar mengenai "PEMBUNUHAN" dan juga "PERCERAIAN"...
Anak saya diberikan PR oleh sekolahnya (SD Negeri Baru 02 Pagi , Kec.PS.Rebo Jakarta Timur) untuk dikerjakan selama libur panjang ini.
Ini apa ya?
Inikah yang diinginkan oleh Pemerintah Indonesia kepada anak-anak kita di kelas II SD agar mereka belajar tentang Pembunuhan dan Perceraian?
Jangan-jangan, Mungkin kalau anak-anak kita naik ke Kelas III SD akan ada pelajaran "Pemerkosaan" dan "Penganiayaan" kali ya..
Mohon Menteri Pendidikan dan Badan pengawas bekerja lebih keras lagi. Pengawasan kalian masih amat buruk. Jangan cuma kegiatan-kegiatan yang diliput di TV saja yang kalian gembor-gemborkan dan kalian banggakan. Saya selaku orangtua sangat kecewa dan marah dengan hal ini!!." (mdk)