Nusanews.com - Presiden Tanzania memecat Menteri Dalam Negeri Charles Kitwanga, karena mabuk-mabukan. Pejabat tinggi itu disebut-sebut nekat datang ke rapat bersama parlemen dalam keadaan teler.
Surat pemecatan ini sudah diteken oleh Presiden John Magufuli pada Jumat pekan lalu. Sang presiden yang menjabat sejak November 2015 mengaku tidak akan menolerir perilaku pejabat yang tidak mendukung agenda pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi.
Saat jumpa pers, Magufuli mengaku malu melihat kelakuan mendagrinya itu. "(Kitwanga) hadir dalam rapat parlemen dengan keadaan mabuk dan merespon sebuah pertanyaan langsung kepadanya dengan keadaan serupa," ujarnya, diberitakan Tanzania Today, Senin (23/5).
Kitwanga adalah menteri pertama yang dipecat sepanjang sejarah berdirinya Tanzania. Sejumlah pengamat terkejut, karena politikus 55 tahun itu terbilang dekat dengan sang presiden.
Saat coba dikonfirmasi langsung mengenai pemecatannya, Kitwanga diketahui belum mau berkomentar.
Sejumlah pejabat senior Tanzania di kelas eselon ikut dipecat beberapa pekan belakangan, rata-rata akibat gratifikasi. Selain memecat bawahannya yang teledor, Mogafuli memangkas pemborosan anggaran, misalnya melarang pencetakan kartu ucapan Natal atas nama kementerian.
Sejauh ini, pemerintah dan birokrasi di Benua Afrika kerap dituding para pebisnis lamban menjalankan tugasnya. Magufuli sebagai pemimpin baru Tanzania berjanji akan meningkatkan kadar kedisiplinan jajarannya untuk menggaet investor, terutama di bidang pelayanan sipil dan institusi publik. (mdk)