logo
×

Minggu, 29 Mei 2016

Kontrasindo: Ada LSM Yang Jadi "Jongos" Asing Mainkan Isu Tolak Soeharto Jadi Pahlawan

Kontrasindo: Ada LSM Yang Jadi "Jongos" Asing Mainkan Isu Tolak Soeharto Jadi Pahlawan

Nusanews.com - Wacana pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto menjadi polemik. Ada yang pro dan ada yang kontra terkait rencana tersebut.

‎Bagi Komunitas Rakyat Pro Soeharto untuk Indonesia (Kontrasindo), pemberian gelar tersebut perlu dilakukan mengingat jasanya 32 tahun dalam membangun Indonesia.‎‎

"Terlepas dari penilaian sekelompok orang bahwa Pak Harto punya salah selama berkuasa, tetapi bangsa ini tidak bisa menutup mata terhadap jasa-jasa Pak Harto selama memimpin Indonesia,” ujar Fahri Husaini, koordinator Kontrasindo dalam keterangan tertulis yang dikirim ke redaksi, Sabtu (28/5). Hal yang sama juga diutarakannya bersama sejumlah massa kontrasindo dalam aksi unjuk rasa di Patung Kuda Jakarta, kemarin.‎

Kontrasindo juga merasa, ‎mantan presiden lainnya, seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pantas diberi penghargaan serupa.

‎"Saya berpendapat, seluruh presiden punya jasa terhadap bangsa ini, betapapun selama memimpin, diwarnai dengan kontroversi. Tetapi itu tidak menghalangi para pemimpin itu mendapat gelar pahlawan nasional,” jelas Fahri.

‎Dia menduga, penolakan terhadap wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto adalah ulah LSM yang menjadi antek asing. Sebab, sudah jelas pada masa kepemimpinan Soeharto bangsa ini mencapai kejayaannya, juga disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Soeharto juga melakukan pembangunan secara merata dan massif untuk kepentingan rakyat, sehingga mendapat gelar Bapak Pembungunan.

 "Tetapi LSM-LSM yang dibiayai asing ini selalu mencari-cari kesalahan pak Harto, dengan atas nama HAM, korupsi dan lain-lain. Mereka tidak sadar bahwa mereka merupakan kaki tangan asing yang tidak ingin Indonesia menjadi bangsa yang besar,” kritik dia.

‎Fahri menilai, ‎sadar atau tidak, LSM itu telah disetir oleh asing untuk memecah bangsa Indonesia.

‎"Lihat saja ketika ada wacana pemberian gelar pahlawan nasional, mereka mendukung Gus Dur tapi menolak Soeharto. Dan akhirnya timbullah pro kontra sesama anak bangsa. Kalau mau fair, semua mantan presiden yang telah berjasa diberi gelar pahlawan nasional. Terlepas dari kesalahan selama memimpin, mereka tetaplah pemimpin yang pernah berjasa bagi bangsa,” tandasnya.‎

Dalam aksinya, Kontrasindo membawa spanduk berisi dukungan gelar pahlawan kepada Soeharto dan juga mengecam LSM yang menolak pemberian gelar tersebut. Spanduk yang digelar bertuliskan Kontrasindo Mendukung Pak Harto Diberi Gelar Pahlawan Nasional”, STOP ! LSM-LSM Antek asing menjual negara dengan dalih HAM”, Gus Dur & Pak Harto Layak Jadi Pahlawan Nasional”, LSM kerja yang bener, jangan jadi jongos asing” dan Menolak gelar Pahlawan Pak Harto = melanggar HAM”. (rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: