logo
×

Rabu, 18 Mei 2016

Jokowi Ajak Ketua KPK ke Korsel, Rachma: Andaikata Presiden Terlibat Korupsi, Beranikah KPK Bertindak?

Jokowi Ajak Ketua KPK ke Korsel, Rachma: Andaikata Presiden Terlibat Korupsi, Beranikah KPK Bertindak?

NBCIndonesia.com - Kecaman soal keikutsertaan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dalam rombangan Presiden Joko Widodo di Korea Selatan semakin menguat.

Tak kurang putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri ikut mengecam peristiwa tak lazim itu. “Lho kok Ketua KPK ikut-ikut Jokowi ke Seoul, utk acara membicarakan soal pemberantasan korupsi? Apapun alasannya tdk etis dan jadi men down-grade institusi anti rasuah, harusnya INDEPENDEN kecuali KPK mendapat undngan tersendiri mis seminar korupsi,” tulis Rachmawati di akun Twitter ‏@rsoekarnoputri.

Menurut Rachmawati, KPK bukan subordinat kepresidenan. Presiden sekalipun tidak bisa intervensi dengan mengikutkan dalam perjalanan dinas. Alasannya, karena presiden punya otoritas sendiri, demikian juga KPK. Presiden hanya pembuat kebijakan bukan operasional menangani penyidikan-pemeriksaan dan penangkapan.

“Terus apa jadinya andaikata presiden ternyata terlibat korupsi,beranikah KPK bertindak? Rakyat sudah bosan dengar janji-janji pemberantasan korupsi rezim penguasa,” tulis ‏@rsoekarnoputri.

Diberitakan sebelumnya, dalam kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan, Presiden Jokowi membawa serta beberapa menteri dan pejabat negara. Di antaranya, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Lembong serta Kepala Staf Presiden Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP.

Selain menteri dan pejabat negara, Ketua KPK, Agus Raharjo terlihat ikut di dalam rombongan kepresidenan tersebut. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: