Nusanews.com - Pernah menyimak ajang pencarian bakat yang pernah marak di saluran televisi? Sebutlah Indonesian Idol, Akademi Fantasi Indonesia, Indonesia Mencari Bakat, Kontes Dangdut Indonesia, Mammamia, Audisi Pelawak Indonesia, Indonesias Got Talent dan sebagainya.
Acara tersebut disamping dilirik sebagai peluang bagi para calon entertainer muda untuk adu bakat, mempromosikan diri dan mencari popularitas; juga sebagai ajang rebutan rating antar stasiun televisi.
Dari setiap ajang pencarian bakat tentu muncul juara. Kini, bagaimana nasib mereka? Masihkan mereka menekuni dunia tarik suara? Atau, malah sudah menekuni profesi lain? Bahkan menghilang tanpa jejak?
Pengamat Musik Wendi Putranto menilai secara umum ajang seperti tidak semata-mata menjadikan seseorang menjadi selebriti, apalagi dilakukan secara instan. Sebab, hal itu akan kembali lagi bagi calon selebriti bagaimana mau mempertahankan karyanya di dunia hiburan Tanah Air.
"Kembali lagi kepada pemenang dan managemennya yang hendel. Bukan berarti dengan ajang itu seakan dapat tiket gratis menjadi artis," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (26/5).
Menurutnya, ajang pencarian bakal memang momentum yang sangat bagus menunjukkan kemampuan seseorang. Apalagi jika ingin meniti karir di dunia hiburan.
Sayangnya, ajang ini justru seperti realty show yang hanya menjadi konsumsi publik sementara. Sehingga tidak menintikberatkan pada karir seseorang.
"Hanya beberapa yang bisa panjang karirnya dari ajang ini, seperti Fatin contohnya. Harus mengeluarkan karya lainnya demi bertahan di dunia ini," jelas dia.
Untuk itu, dirinya menyarankan agar para kontestan yang ingin berlaga di ajang pencarian bakat lebih dahulu menundukkan kepala sebelum menjadi tenar. Sebab, yang sering terjadi di Indonesia mereka menyombongkan diri terlebih dahulu baru memunculkan karya-karyanya.
"Yang perlu diingat ini ajang hanya musiman, jangan terlalu terlena dengan ajang seperti ini. Harus bisa berkarya melakukan aktivitas lainnya setelah ajang ini selesai," ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya tidak menyalahkan stasiun televisi yang menyiarkan acara seperti ini. Sebab, pihak penyelanggara memang tidak menjamin karir seseorang menjadi selebriti.
"Tidak punya kewajiban, mereka hanya fokus memikirkan dan menciptakan ajang atau acara itu bisa disaksikan di seluruh Indonesia," tutup dia. (mdk)