NBCIndonesia.com - Gagang Pacul yang Masuk kedalam alat vital Eno Fariah (18) menjadi deretan pembunuhan sadis di tanah air. Diketahui dalam hasil autopsi sementara dari RSUD Tangerang Eno Farihah (18) mendapatkan kekerasan sebelum akhirnya dibunuh secara keji oleh 3 tersangka dengan menggunakan cangkul. Salah satu tersangka, Imam Harpiadi alias Imam (23) sempat mencakar korban dengan menggunakan garpu.
Sebagaimana dikutip dari detik pada rabu (18/05), Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan pelaku melukai pipi Eno dengan menggunakan garpu.
“Tersangka Imam ini melukai pipi bagian kanan korban dengan garpu,” ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso pada Selasa (17/5/2016).
Sementara itu, Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen mengungkap garpu tersebut telah dipersiapkan tersangka Imam dari rumahnya.
“Garpu ini sudah dibawa oleh tersangka Imam (23) dari rumah, yang kemudian garpu ini digunakan untuk melukai korban,” ujar Handik.
Handik mengungkap tersangka Imam menggoreskan garpu tersebut hingga membuat pipi kanan korban luka dengan panjang sekitar 10 cm.
“Usai menggunakan garpu tersebut, tersangka kemudian mencucinya, tetapi kan darah itu walau sudah dicuci masih bisa dites lab. Dan sudah dipastikan bekas darah di garpu tersebut adalah darah manusia,” jelas Handik.
Sementara itu, tersangka Imam membantah telah merencanakan untuk membunuh korban. “Saya tidak punya niat sebelumnya. Cuma pas kebetulan lewat saja,” ujar Imam.
Menyangkut kematian Eno Fariah (18) seorang karyawati di pabrik pelastik PT PGM masih menyisakan duka yang mendalam bagi keluarganya.
Selama hidupnya, Eno banyak membantu prekonomian keluarganya. Setamat SMK, Eno memutuskan untuk bekerja agar bisa membantu orang tuanya.
Berikut fakta tentang Eno Farihah yang dirangkum Tribunnews Network :
1. Usia Eno Parihah baru berusia 18 tahun
2. Anak ke empat dari tujuh bersaudara
3. Eno merupakan anak dari pasangan Fahri dan Masfudoh
4. Eno lulusan sebuah SMK di Kabupaten Serang, Banten.
5. Tinggal di sebuah desa di Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten.
6. Selepas SMK, Enno bekerja di PT Polyta Global Mandiri, di Jalan Raya Perancis Pergudangan 8 Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
7. Dia baru enam bulan bekerja
8. Selama bekerja, dia kost di dekat tempat kerjanya dan pulang seminggu sekali.
“Dia baru enam bulan kerja disana, kalau pulang selalu bawa makanan dan kue untuk adik-adiknya,” kata Masfudoh, Jumat (13/5/2016). (sj)