NBCIndonesia.com - Polda Metro Jaya ternyata berhasil mengamankan tiga pelaku (sebelumnya disebut cuma dua) pembunuhan sadis terhadap Enno Fahira (18) karyawati PT Polyta Global Mandiri yang tewas mengenaskan dengan kemaluan ditancapi gagang pacul.
Selain Rakhmat alias Dayat dan Imam Pariadi alias Bogel, juga diamankan tersangka utama pembunuhan sadis, yakni Rahmat Alim (15), pelajar SMP yang tinggal di gang Musholla Mustaddin, Desa Jati Mulya, Kecamatan Kosambi, Tangerang, Banten
Versi pengakuan dari tersangka, Seusai pertemuan, mereka berdua terlibat ci*man. Namun, saat Rahmat saleh keinginan menyetub*hi korban, ditolak oleh korban. Mendengar itu, Rahmat kesal, lalu ia keluar dari kamar korban.
Saat keluar dari ruangan, Rahmat bertemu dengan dua orang, yakni Dayat dan Imam Pariadi. Rahmat mengaku ditanya. “Apa yang kau lakukan di sini lo, lu emang pacar Indah,” Perkataan Rahmat menirukan omongan R dan IP. Indah adalah nama lain dari korban. Lalu Rahmat berkilah. “tak bang, aku tak pacarnya,” Jawab Rahmat.
Rahmat kemudian mengajak 2 orang tersebut ke kamar eno, "Mungkin untuk memastikan" ujar Rahmat. Selanjutnya, saat dikamar eno, orang yang IP berinisial langsung membekap wajah korban dengan bantal sedangkan Rahmat Mencari pisau di dapur.
Di karenakan tak ditemukan pisau dapur, setelah itu Rahmat meninggalkan ruangan dengan maksud mencari sesuatu yang lain dari pisau. Dia melihat cangkul, tak jauh dari kamar korban.
Setelah itu Rahmat mengambil cangkul dan kembali ke kamar korban. di itu, dikamar eno ia melihat inisial IP masih mencengkeram wajah korban dengan bantal. Sementara itu, orang-orang yang berinisial R memegang kaki korban.
Selanjutnya, mereka menyiksa eno. R dan IP keluar kamar karena jijik melihat kondisi korban berlumuran darah. Tapi Rahmat kembali untuk memastikan korban sudah mati atau tidak.
Melihat korban masih bernapas. Rahmat masih kesal dengan perlakuan korban yang menolak untuk diajak Interaksi. Dia langsung menggigit payudara korban kiri hingga membekas.
Seusai korban tak berdaya, maka Rahmat memegang kaki korban ke kanan dan membukanya. Dalam keadaan terkangkang RA menancapkan gagang cangkul sepanjang 80 cm hingga eno akhirnya meninggal. Setelah itu, Rahmat mengambil ponsel milik korban. (bb)