logo
×

Kamis, 19 Mei 2016

Ingatkan Ahok Tak Asal Bicara Terkait Simbol PKI, Syarif: Jika tak Ngerti Sejarah, Sebaiknya Diam!

Ingatkan Ahok Tak Asal Bicara Terkait Simbol PKI, Syarif: Jika tak Ngerti Sejarah, Sebaiknya Diam!

NBCIndonesia.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif mengingatkan agar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak asal bicara terkait simbol PKI.

Syarif mengingatkan, Ahok jika tak mengerti sejarah Ahok sebaiknya diam saja. Menurutnya, Ahok tak boleh mengabaikan d‎arah dan air mata bangsa dalam mempertahankan ideologi (agama).

"Apa yang dimaksud dengan simbol adalah lambang kedekatan pikiran dengan hati. Bila Ahok mengatakan (simbol PK) tak masalah, itu salah besar," kata Syarif kepada TeropongSenayan, di DPRD DKI, Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Syarif menjelaskan, bahwa bangsa Indonesia bukan negara yang menganut faham liberal yang bisa seenaknya bicara atau menyampaikan pendapat.

"Dalam konteks ini Ahok jelas salah dan keliru. Dan pernyataannya melukai hati pendiri, dan tokoh bangsa," tegas Syarif.

Karenanya, Syarif menyesalkan penyataan penguasa DKI itu, yang menyebut simbol komunis tak perlu dipermasalahkan.

"Ingat, hidup itu berawal dari simbol dulu. Kita kan burung Garuda simbol Negara kita. Jadi, itu jelas jika lambang palu arit dibiarkan, itu sama dengan membiarkan simbol komunis. Sama juga dengan lambang DKI kan Monas. Coba dihapus, kan sudah pasti bukan lagi Pemrov DKI Jakarta maksudnya," terang Syarif.

Meski begitu, Syarif mengaku, sejatinya tak mau ikut mengomentari pernyataan orang yang tak mengerti sejarah.

Selain itu, politisi Gerindra ini juga meyakini, bahwa pernyataan Ahok tersebut hanyalah upaya pengalihan isu dari dugaan kasus barter Rekamasi dengan Agung Podomoro yang kini membelit Ahok, sebagaimana diberikatakan salah satu media Nasional.

"Sebenarnya sih saya gak mau ikut ngomong sol ini, karena ini kan hanya pengalihan isu Ahok. Tapi terpaksa saya komentari karena menyangkut umat," tambah Syarif.

Diketahui, sebelumnya, Ahok menyatakan bahwa tidak boleh ada ideologi apapun selain pancasila. Termasuk yang berhaluan ekstrem kiri seperti penganut paham komunis, dan juga penganut fundamentalis agama yang berhaluan ekstrem kanan.

"Komunis kan ekstrem kiri. Ekstrem kanan bahaya juga enggak menurut kamu?. Teriak-teriak mau ganti Pancasila, tangkap itu harusnya," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (17/5/2016).

Pernyataan Ahok disampaikan menanggapi maraknya razia terhadap simbol-simbol komunis. Menurut Ahok, keberadaan simbol komunis sebenarnya bukan sesuatu yang patut dipermasalahkan.

Yang penting, kata dia, pihak yang memasang simbol-simbol itu tidak ada maksud untuk merongrong Pancasila dan memaksa pihak lain untuk mengikutinya.

"Kalau dia sebarkan memaksa, mengganti ideologi, ya ditangkap dong. Kalau cuma sekadar itu, (simbol) kan sekarang kita menerapkan demokrasi, jadi kan bebas. Yang penting kamungumpul enggak bertujuan ganti ideologi," ujar Ahok.  (ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: