NBCIndonesia.com - Terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar diyakini bakal memuluskan jalan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Melihat dinamika politik nasional, dengan terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketum Golkar, dapat diindikasikan membawa perubahan dukungan Golkar pada Pilkada DKI Jakarta," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Informasi Publik (LAKIP), Budi Siswanto, Rabu (18/5).
Menurut Budi, ada kecenderungan Golkar akan bergabung dengan Partai Nasdem dan Partai Hanura yang sudah lebih dahulu memberikan dukungan kepada Ahok. Diketahui, Ahok juga pernah menjadi kader Golkar sebelum bergabung dengan Partai Gerindra, partai yang juga dia tinggalkan.
"Koalisi kekaryaan ini dipastikan akan dukung Ahok. Artinya dengan koalisi tiga partai serumpun ini, akan mencukupi jumlah syarat kursi untuk mengusung paket Ahok-Heru," ujar Budi dilansir dari RMOLJakarta.Com.
Golkar diketahui memiliki 9 kursi di DPRD DKI, Hanura 10 kursi dan Nasdem 5 kursi. Dengan total 24 kursi maka Ahok-Heru bisa maju lewat jalur partai politik, karena syarat minimal mengajukan calon hanya 23 kursi.
Hanya saja, lanjut Budi, koalisi ini hanya akan terjadi di tataran elit, tidak akan sampai pada kerja politik di akar rumput. Mengingat, pragmatisme elitis yang cukup tinggi pada tiga partai tersebut.
"Artinya, secara kendaraan politik mungkin saja Ahok tidak akan menemui kesulitan. Namun, kendala di lapangan akan jauh berbeda yang akan dihadapi," tukas dia. (rmol)