Nusanews.com - Forum Indonesia Transparansi Anggaran (FITRA) menilai pelaksanaan reklamasi di Pantai Utara Jakarta yang dilakukan pengembang atas ijin yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berdampak serius terhadap kehidupan nelayan. Sebab reklamasi merusak lingkungan sekitar.
“Kalau saya lihatnya dari sisi ekologi sosial bukan anggarannya. Jelas konsep reklamasi tidak pro sama nelayan dan warga Muara Angke,” ucap peneliti anggaran FITRA Gurnadi Ridwan kepada wartawan, Senin (23/05).
Menurutnya, selama ini nelayan di Pantai Utara Jakarta sudah kesulitan dalam mencari nafkah di laut. Nelayan makin kesulitan dengan adanya reklamasi, terlebih titik-titik penangkapan ikan dipatok-patok arealnya.
“Enggak ada reklamasi saja nelayan kecil sudah susah, apalagi ada reklamasi. Sekarang titik penangkapan ikan nelayan tradisional dipatok-patokin. Nah, makin nyusahin nelayan dalam mencari ikan,” jelas Gurnadi.
Akibat dari reklamasi tersebut, mata pencaharian nelayan sekitar jadi terganggu dan denyut nadi perekonomian pun menjadi terdampak atas proyek tersebut. Gubernur Ahok disebutnya sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas proyek reklamasi yang berdampak pada ekonomi nelayan tersebut.
Reklamasi di Pantai Utara Jakarta semata untuk kepentingan pemodal dan bisnis. Yakni melalui properti yang dijual untuk kalangan menengah atas, bukan untuk kepentingan rakyat kebanyakan seperti nelayan. (akt)