
NBCIndonesia.com - Sebuah tulisan dari akun Drs. Eryanto Wibowo, pria yang menghebohkan medsos beberapa waktu lalu karena menantang untuk membunuh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Drs. Eryanto Wibowo mengirimkan tulisannya melalui akun bernama Yanto Adi S karena akun facebook asli miliknya diblokir.

Berikut tulisan Pak Eryanto:
(MOHON BANTUAN SAHABAT TERCINTA SHARE KE GRUP KARENA AKUN SAYA DIBLOKIR TIDAK BISA SHARE KE GRUP ATAU KELUAR,KE TEMAN BISA PUN TERTENTU,TERIMA KASIH BANYAK)
SORRY TO SAY..RAKYAT NKRI SEJAK JAMAN DAHULU TIADA PERNAH ANTI ETNIS ,BAHKAN SANGAT MENGHARGAI MEREKA YANG "INDONESIA BANGET"
HARI INI KITA DIKACAUKAN OLEH SATU ORANG ETNIS YANG BENAR BENAR MEMBUAT KITA SEPERTI MIMPI SERAM DI SIANG BOLONG...TANPA ADA YANG MEMBANGUNKAN KITA
DIA ADALAH DKI 1 "HARI INI" YANG MALAS DAN MUAK SAYA SEBUT NAMANYA,KARENA EFEK KEJUT KE SAYA LANGSUNG MULES PERUT SAYA..APALAGI LIAT MUKANYA BELUM COCOTNYA TANPA FILTER,,KALO ORANG JAWA BILANG "GA NGAJENI" JUBAHNYA,AMANAH DI INJAK INJAK OLEHNYA YANG AROGAN
SAYANG SAYA HANYA RAKYAT BIASA,,GA PUNYA JUBAH,,JIKA SAYA PUNYA JUBAH..SAYA HANTAM "DIA"
INILAH CONTOH 3 ETNIS YANG "INDONESIA BANGET" DAN NKRI MENGHARGAINYA
1. Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie
Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie atau Jahja Daniel Dharma merupakan seorang perwira tinggi Angkatan laut yang sarat pengalaman dan juga jasa. Mengawali perjalanan hidup sebagai seorang pelaut, John Lie ikut sebuah kapal dagang Belanda sebelum bergabung dengan Kesatuan Rakyat Indonesia Sulawesi dan akhirnya menjadi Kapten di Angkatan Laut Republik Indonesia. Ia berjasa mengawal barang-barang yang ditukar dengan senjata di Singapura untuk melawan pemerintah Belanda. Oleh karena terlalu tenggelam dalam kehidupannya sebagai tentara Indonesia, ia baru sempat menikah ketika usianya menginjak 45 tahun. Laksamana Muda John Lie meninggal pada 27 Agustus 2008. Ia mendapat gelar Bintang Mahaputera Utama dari mantan presiden Soeharto pada 1995 dan Bintang Mahaputera Adiprana serta Pahlawan Nasional oleh Presiden SBY pada 2009.
2. Soe Hok Gie
Soe Hok Gie merupakan tokoh keturunan Tionghoa termuda dalam daftar ini. Walaupun meninggal pada usia muda (26 tahun), ia mewariskan idealisme kokoh khususnya kepada para mahasiswa Indonesia yang rajin berdemo di jalanan untuk menentang pemerintahan yang tidak mementingkan kepentingan rakyat.
3.Yap Thiam Hien
Tidak ada yang tidak mengenal nama yang satu ini, terutama bagi para aktivis. Ya, namanya diabadikan menjadi penghargaan bagi orang-orang yang terus berjuang demi penegakan hak asasi manusia di negeri ini.
Yap adalah pengacara yang secara konsisten memperjuangkan hak asasi manusia. Di era Presiden Sukarno, ia menulis artikel yang mengimbau agar presiden membebaskan sejumlah tahanan politik, seperti Subadio, Sjahrir, Mohammad Natsir, Mohammad Roem dan Princen. Ia juga membela pedagang Pasar Senin yang areanya tergusur oleh pemilik gedung.
MENGENAI ORANG KE TIGA INI, ALM AYAH SAYA PERNAH CERITA KEBERANIAN SEORANG YAP THIEM HIEN SAAT DIBANDARA ,BELIAU IKUT MENGANTRI TIKE PESAWAT,TIBA TIBA DI BARISAN DEPAN ADA SEORANG JENDERAL DA N PENGAWALNYA LANGSUNG"NYEROBOT" ANTRIAN ITU,,DENGAN LANTANG YAP THIAM HIEN BERTREAK....
"JENDERAAAAALLL..MOHON IKUT ANTRI SESUAI BARISAN....LANTAS SANG JENDERAL DAN AJUDANNYA MUNDUR TERATUR"
JUGA TENTANG LAKSMA JOHN LIE,BAHKAN KETIKA BELIAU WAFAT SAYA DIAJAK MELAYAT OLEH AYAH SAYA DIRUMAHNYA DIDAERAH KOTA SEMACAM RUKO,DIMANA AYAH SAYA BERKATA
"BELIAU PAHLAWAN PEJUANG SEJATI NKRI JUGA" (fb)