Nusanews.com - Demo besar di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan kembali digelar bertepatan pada hari lahirnya Pancasila, 1 Juni 2016. Agenda demontrasi adalah menuntut KPK untuk menjadikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka sejumlah kasus korupsi, salah satunya korupsi pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Aktivis politik Eka Gumilar menyambut baik gerakan massa yang dimotori oleh “Gerakan Tangkap Ahok” (GTA) itu. “Percayalah karir Ahok sdh masuk ICU menunggu ajal. Tdk akan ada kesempatan lagi, kasian cebong2 yg berharap dia jadi Presiden! BANJUR..biar gak mabok,” tulis Eka Gumilar di akun Twitter @ekagumilars.
Menurut tokoh Barisan Putra Putri Indonesia ini, rakyat Jakarta tidak pernah pilih Ahok jadi Gubernur DKI. “AHOK MAU JADI GUBERNUR LAGI? Ngimpi Ahoker. Jakarta tidak pernah pilih dia, apalagi Indonesia. Cukup kecelakaan maut satu kali terjadi untuk Jakarta!” tegas @ekagumilars.
Rencana “Sidang Rakyat” di depan gedung KPK itu diungkapkan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet. Menurut Ratna, pihaknya bersama beberapa elemen masyarakat yakni Gerakan Tangkap Ahok (GTA), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), buruh tergabung Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal, “Orang Kita” yang diinisiatori Ahmad Dani.
“Kita berkomitmen bahwa masalah Ahok bukanlah sekedar masalah Ibukota Jakarta saja, akan tetapi masalah bangsa Indonesia. Ini adalah sebagai amunisi kita untuk menggulingkan dan menurunkan manusia aneh itu,” beber Ratna dalam diskusi bertema ‘Mengungkap Tabir Korupsi RSSW’ di Jakarta (22/05). (it)