
NBCIndonesia.com - Ketua Bidang Politik Sosial dan Budaya Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Muhammad Adil menyebut, pernyataan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang sangat tendensius.
Adil juga mempertanyakan, susunan kata yang dipilih Saut dalam menyampaikan pernyataan disebuah acara yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan HMI.
"Apa hubungannya frasa 'perilaku korup dan sangat jahat' dengan institusi HMI beserta instrumen pengkaderannya," kata Adil di Jakarta, Jumat (6/5/2016).
Saut yang notabene beragama non muslim, dinilai sengaja menebarkan benih kebencian dan menyudutkan HMI, seakan-akan organisasi mahasiswa Islam itu pencetak koruptor.
Karenanya, Adil mendesak agar pria berlatar belakang Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu menarik ucapannya dan meminta maaf secara terbuka.
"Dengan tegas kami mengecam pernyataan Saut tersebut. Saut harus meminta maaf secara terbuka terhadap HMI," ujarnya.
Dikatakan Adil, sebagai pejabat publik Saut seharusnya berimbang dalam memberikan penilaian terhadap apapun, tak terkecuali HMI.
"Lihat juga prestasi dan sumbangan gagasan yang dilahirkan tokoh-tokoh HMI terhadap bangsa ini. Tetapi menggunakan kata 'HMI' untuk merujuk pada priaku korup secara spesifik itu yang bermasalah. Saya kira Saut harus menarik ucapannya," tegas dia.
Adil juga mengingatkan, agar Saut tidak tutup mata terhadap nama-nama seperti mantan Ketua MK, Mahfudz MD, mantan Penasehat KPK, Abdullah Hehamahua, dan Cendikiawan Muslim, Nur Cholis Majid (Cak Nur) yang integritasnya sudah teruji.
Diketahui, Saut sebelumnya melontarkan statement bahwa kader HMI adalah orang-orang cerdas saat masih mahasiswa. Tetapi setelah menduduki sebuah jabatan, berubah menjadi koruptor.
"Mereka orang-orang cerdas ketika mahasiswa, kalau HMI minimal LK 1, tapi ketika menjadi pejabat mereka korup dan sangat jahat," kata Saut dalam sebuah acara Talk Show, bertajuk Benang Merah; 'Harga Sebuah Perkara', di TV One, Kamis (5/5/2016) malam. (ts)