NBCIndonesia.com - Puing-puing yang diduga dari pesawat Airbus A320 EgyptAir yang hilang ditemukan pada Kamis (19/5/2016), di Pulau Kreta di Laut Tengah.
"Ada temuan di wilayah tenggara Kreta, di dalam jalur penerbangan pesawat EgyptAir itu," kata juru bicara militer Yunani, Vassilis Beletsiotis.
Dia menambahkan, sebuah pesawat angkut Hercules C-130 milik angkatan bersenjata Mesir telah melihat puing-puing yang mengapung itu dan sejumlah kapal akan dikirim untuk melakukan investigasi.
Pesawat EgyptAir yang hilang dari radar, dan kemudian dikabarkan jatuh di Laut Tengah, Kamis (19/5/2016) pagi, terpantau sempat kehilangan ketinggian hingga ke 15.000 kaki.
Sebelumnya, berdasarkan catatan terakhir sebelum Airbus A320 lenyap dari radar, pesawat yang membawa 66 orang itu berada di ketinggian 37.000 kaki. Pesawat itu terpantau sempat berbelok tajam di atas wilayah udara Mesir.
Demikian penjelasan yang diungkapkan Menteri Pertahanan Yunani, Panos Kammenos, dalam jumpa pers yang digelar di Athena.
"Pesawat terpantau bergerak 90 derajat ke kiri dan kemudian 360 derajat berbelok ke kanan. Pesawat itu pun turun tajam dari ketinggan 37.000 kaki hingga ke 15.000 kaki. Sinyal hilang saat pesawat berada di ketinggian 10.000 kaki," urai Panos Kammenos.
"Ini menunjukkan bahwa pesawat telah hilang. Namun, hingga saat ini, belum ada hasil yang tuntas terkait kejadian ini," kata dia seperti dikutip dari Kantor Berita AFP.
Diberitakan sebelumnya, EgyptAir dengan nomor penerbangan MS804 dari Paris menuju Kairo hilang dari pantauan radar sekitar 130 mil laut dari Pulau Karpathos, yang berada antara Crete dan Rhodes.
Seperti diketahui, pilot pesawat itu sempat berbicara dengan pihak menara pengawas penerbangan di Yunani, 25 menit sebelum kejadian.
Dalam pembicaraan itu pun tak ada laporan mengenai masalah pada pesawat. Informasi itu dipaparkan Kepala Biro Penerbangan Sipil Yunani, Constantinos Litzerakos.
"Pihak menara pengawas mengontak pilot pada ketinggian 37.000 kaki di dekat Athena. Dia tidak mengungkapkan adanya masalah," kata Litzerakos seperti disiarkan Antenna TV.
Litzerakos juga mengatakan, percakapan terjadi sekitar 25 menit sebelum pesawat itu hilang dari radar Yunani.
Dalam pernyataan tertulisnya, Biro Penerbangan Sipil Yunani mengungkapkan, pilot dalam kondisi baik, dan sempat mengucapkan terima kasih kepada petugas pengawas udara saat meninggalkan wilayah Yunani.
"Kami memantau seluruh proses. Sejak pesawat masuk wilayah Yunani, hingga keluar, penyimpangan sama sekali tidak terlihat dari koordinat yang kami berikan," ungkap Litzerakos lagi.
Selanjutnya, Kementerian Pertahanan Yunani menurunkan dua pesawat pencari dan sebuah fregat untuk menuju kawasan perairan internasional.
Selain itu, masih ada tenaga cadangan yang disiapkan di Pulau Karpathos, dekat Crete, termasuk pesawat tempur F-16 dan kapal selam.
"Kami mengimbau Perancis dan juga negara-negara lain untuk memeriksa citra satelit sehingga bisa membuka peluang adanya petunjuk lain," ujar Kammenos. (kp)