NBCIndonesia.com - Proyek kereta api Borneo yang pernah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat mangkrak dan hanya papan nama terlihat.
Presiden Jokowi melakukan groundbreaking proyek 19 November 2015 lalu. Saat itu acaranya sangat meriah.
Saat itu, Jokowi dengan semangat mengatakan, akan mengecek proyek ini tiga sampai empat bulan ke depan. “Saya pastikan 3-4 bulan lagi akan saya cek. Harus ingat kalau kerja sama saya tak cuma groundbreaking,” ujar Jokowi di acara peresmian Kereta Api Borneo, Kamis (19/11).
Namun yang diucapkan Jokowi itu tidak terlaksana. Sampai Maret 2016, mantan Wali Kota Solo itu tidak mengecek ke proyek kereta Borneo sebagaimana yang dijanjikan dulu.
Berdasarkan laporan tribunnews, Dari atas bukit ini, sepanjang mata memandang tidak ada kegiatan pembangunan kereta api. Mata hanya melihat aktivitas truk batu bara yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi pembangunan kereta api. Suara-suara mobil truk tampak jelas terdengar.
Bahkan bau batu bara sangat menyengat saat berada di atas bukti tempat rencana pembangunan kereta api.
Akses menuju lokasi pembangunan, melewati jalan tanah dan becek saat musim hujan. Namun saat musim kemarau, jalan ini sangat mudah dilalui bukan hanya kendaraan roda dua juga roda empat.
Dari jalan masuk tampak tapal batas lahan dari kayu bercat merah dengan nama Denni B.
Nama ini hampir sama dengan nama Direktur Utama PT KAB Dennis Muratov, yang merupakan investor asal Rusia yang akan membangun kereta api. (sn)