logo
×

Rabu, 18 Mei 2016

AMAN: Kaos "Penggemar Kopi Indonesia" Cuma Buat Fun Aja, Tak Ada Hubungannya dengan PKI

AMAN: Kaos "Penggemar Kopi Indonesia" Cuma Buat Fun Aja, Tak Ada Hubungannya dengan PKI

NBCIndonesia.com - Pemerintah diingatkan agar tidak berlebihan menyika­pi munculnya atribut-atribut berlogo palu arit dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pemerintah dianggap bisa menebarkan fobia berlebihan kepada masyarakat.

Tim Advokasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sugeng Teguh Santoso menyampaikan, pihaknya tidak bisa terima dengan pen­angkapan yang dilakukan aparat terhadap dua orang anggota AMAN di Ternate.

"Karena mereka memakai kaus bertulis PKI yang kepan­jangan dari Penggemar Kopi Indonesia, mereka ditangkap Polres Ternate," ujarnya, di Jakarta.

Sugeng menyampaikan, dengan penangkapan itu, AMAN meminta Yayasan Satu Keadilan (YSK) untuk melakukan ad­vokasi dan upaya hukum. "Kini kedua orang itu sudah dibe­baskan atas upaya Yayasan Satu Keadilan yang mengutus Sekretaris YSK, Syamsul Alam Agus ke sana," jelasnya.

Sugeng mengingatkan, fobia komunisme yang dihembus-hembuskan oleh kelompok ter­tentu sangat berpotensi men­imbulkan konflik horizontal. Selain itu, isu yang tidak jelas juntrungannya ini, menurutnya digunakan untuk mengalihkan isu-isu radikalisme agama di Indonesia.

"Sinyalemen itu terbukti, sikap fobi komunisme telah membuat Polres Ternate me­nangkap dua orang anggota AMAN yang memakai kaos bergambar PKI, Penggemar Kopi Indonesia," ujarnya.

Tentu saja, Penggemar Kopi Indonesia yang disingkat PKI itu tidak ada hubungannya dengan komunisme yang di­larang di Indonesia. Menurut Sugeng, pemerintah dan aparat tidak perlu asal menangkapi orang-orang atas nama atribut komunisme.

"Ternyata tidak ada bukti, kaos itu cuma buat fun saja. Jadi tidak ada tuduhan telah menyebarkan faham komu­nisme itu," ujarnya.

"Selain itu Sugeng mengin­gatkan, fobi komunisme yang tidak bisa dikendalikan oleh pemerintah, bisa memakan korban dan menjadi pemicu pelanggaran hak asasi manu­sia," pungkas Sugeng. *** (rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: