Nusanews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan, keputusannya untuk maju di Pilkada DKI lewat jalur independen sudah tepat demi membela keyakinan perkumpulan anak muda yang menamakan diri Teman Ahok.
Soal menang atau kalah, dikatakannya urusan kedua. Dia pun tidak terlalu mengkhawatirkan dengan adanya penggalangan kekuatan antara PDIP dan Partai Gerindra untuk mengulangi lagi kesuksesan berkoalisi di Pilkada DKI 2012 lalu.
Menurutnya, jika takdir menentukan hal berbeda dengan keadaan saat ini, dan perjalanan politiknya terjalin baik dengan PDIP, dirinya yakin pasti dapat kembali bertahta lagi di DKI dengan mudah.
"Dari awal juga saya sudah sama PDIP dan yang pasti enggak perlu koalisi kok," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Tetapi, sambung Ahok, ketika kedekatannya bersama PDIP terjadi jauh sebelum kehadiran relawan Teman Ahok terjadi pergolakan hebat di DPRD DKI Jakarta, dimana PDIP pun turut serta menentang kebijakannya.
"Tiba-tiba semua nyerang saya, PDIP juga ikut tandatangan mau impeachment, pemakzulan, pada akhirnya waktu itu HMP (Hak Menyatakan Pendapat) kan," ungkap Ahok.
Seiring waktu masa kepemimpinannya berlangsung hingga jelang habis masa jabatannya, muncul lah sekumpulan anak muda yang khawatir dirinya tidak akan bisa kembali maju menjadi calon petahana.
Mengingat dirinya tidak memiliki partai politik pasca keluar dari keanggotaan Partai Gerindra, Ahok pun menyatakan menerima tawaran dukukungan Teman Ahok.
"Lalu saya pun meminta mereka, bilang sejuta ya? Kalo enggak sejuta enggak usah ngomong dulu sama saya nih. Lalu kapan mulai ngomong? Waktu udah capai 500 ribu sekian (KTP), udah bisa nyalon waktu itu," papar Ahok.
"Makanya buat saya menang kalah utusan kedua, bagi saya kemenangan utama di politik adalah memenangkan kepercayaan rakyat. Bukan kursi, itu yang penting," terangnya lagi. (rn)
