NBCIndonesia.com - Berdasarkan keputusan Kementerian Perhubungan, semua pegawai jasa angkutan sisi darat (groundhandling) dibekukan.
Namun hukuman tersebut sudah diberikan sebelum investigasi selesai dilakukan.
Dampak dari pembekuan groundhandling tersebut, ada 27 ribu pegawai yang bekerja di seluruh Indonesia dari Lion Group, terancam di PHK.
Karena sampai saat ini belum diketahui nasib para pekerjanya seusai investigasi.
"Ya setelah lima hari investigasi, saya nggak tahu nasibnya," ujar Koordinator Lion Site Terminal 2 Alex Manik di kantor pusat Lion Air, Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Alex yang hadir bersama para perwakilan dari groundhandling di acara jumpa pers, meminta maaf kepada seluruh masyarakat.
Walaupun kesalahan dilakukan oleh beberapa orang saja, namun Alex harus meminta maaf kepada pihak yang merasa dirugikan.
"Saya dan teman saya 27 ribu yang bekerja di Lion grup memberikan aspirasi jelas kami memohon maaf atas kesalahan rekan kerja kami melakukan salah menurunkan penumpang," ungkap Alex.
Alex memaparkan kesalahan yang dibuat tidak sejahat koruptor dan teroris. Karena itu, Alex meminta masyarakat dan pihak terkait bisa memaafkan hal tersebut.
"Kami hanya manusia biasa tidak lepas dari salah senagaja atau tidak sengaja, kami bukan penjahat, kami bukan teroris, apalagi koruptor," ungkap Alex sembari menahan tangis.
Alex memaparkan untuk pegawai groundhandling di bandara Soekarno Hatta saja mencapai 10.000 orang. Hal itu sudah meliputi bagian yang mengurusi bagasi sampai tiket.
"Di bandara Soekarno-Hatta saja ada 100 orang," ucap Alex.
Alex pun sudah mempersiapkan diri untuk keluar dari bisnis penerbangan.
Karena Alex tidak mau berharap banyak dengan hasil investigasi dari Kementerian Perhubungan.
"Mungkin saya akan cari pekerjaan baru," kata Alex.
Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, sebelumnya diketahui Pesawat Lion Air JT 161 terbang dari Singapura, tanggal 10 Mei 2016 jam 18.50 WIB mendarat di bandara Soekarno Hatta pulul 19.35 WIB.
Pesawat tersebut mendarat di remote area Terminal 1, dan oleh bus Lion diturunkan di T1.
Secara prosedural pesawat internasional landing di runway 1, parkir di apron/remote area terminal 2.
Akibatnya nyaris beberapa penumpang internasional Lion keluar dari Terminal 1, alias tidak lolos dari pemeriksaan imigrasi. (tn)