logo
×

Sabtu, 28 Mei 2016

1.240 Ton Bawang Didiamkan di Gudang, Pemerintah Malah Mau Impor dengan Alasan Menstabilkan Harga

1.240 Ton Bawang Didiamkan di Gudang, Pemerintah Malah Mau Impor dengan Alasan Menstabilkan Harga

Nusanews.com - Sedikitnya ada 1.240 ton bawang merah yang diangkut mengunakan 34 truk dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ke Jakarta. Bawang-bawang tersebut saat ini berada di Gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, sejak Rabu lalu.

"Kurang lebih ada 1.240 ton yang diangkut 34 truk dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Ini dibeli langsung dari petani," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Spudnik Sujono ditemui di lokasi gudang, Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Ironisnya, Pemerintah berencana menugaskan 3 BUMN yakni Perum Bulog, PT Berdikari, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) mengimpor 2.500 ton bawang merah dari luar negeri.

Tujuannya adalah untuk menstabilkan harga bawang merah menjelang Ramadhan dan hari raya Lebaran beberapa bulan mendatang.

"Ya itu kan sudah keputusan Pemerintah," kata Spudnik singkat.

Spudnik mengatakan, sebenarnya selain 1.240 ton bawang merah yang telah berada di Gudang Bulog di Jakarta tersebut, masih banyak stok bawang di tingkat petani yang bisa diangkut ke Jakarta untuk mengendalikan harga bila terjadi lonjakan.

Pernyataan Spudnik ini menegaskan bahwa menurut data Kementerian Pertanian, sebenarnya produksi bawang merah nasional cukup bahkan berlebih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Di Bima masih ada 200 ton lagi belum diangkut. Di Nganjuk masih ada 100 ton lagi. Di tempat-tempat lain masih banyak. Kalau diminta, saya (Kementerian Pertanian) masih bisa kumpulkan lebih banyak dari ini. Jadi message (pesan) saya, stok kita aman. Karena sekarang di mana-mana sedang panen," tegasnya. (dtk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: