NBCIndonesia.com - Pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi tak senada dengan Sekretaris Kemenpan RB, Dwi Wahyu Atmaji. Sebab, Dwi mengaku dirinya yang membuat surat permohonan fasilitasi politikus Hanura dan yang menandatangani surat tersebut.
"Surat itu benar adanya, tidak hoax," kata Dwi, usai mendampingi Menpan RB Yuddy, usai makan malam bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (31/3/2016).
Dwi menjelaskan dirinya yang membuat surat tersebut tanpa ada perintah dari Menpan RB. Saat itu, kata dia, dirinya sedang tidak ada di kantor.
"Saat itu ada staf saya melaporkan kalau sekretaris pribadi pak menteri menemui sekretaris saya bahwa ada arahan dari Menpan RB untuk membuat surat itu," kata dia.
Sesaat setelah mendapat arahan tersebut, ia pun langsung mengkonsep dan membuat surat rekomendasi untuk memfasilitasi kolega Menpan RB selama di Australia.
Surat Kemenpan RB yang beredar |
"Namun ada kekeliruan di dalam surat itu, sebenarnya di dalam surat itu ada lampiran dan tidak ada kata-kata permintaan akomodasi. Mestinya tidak ada karena pak Wahyu sudah mengatur sendiri termasuk akomodasi," kata Dwi.
Setelah surat itu dikirimkan ke Kemenlu, kata dia, dirinya coba mengkomfirmasi kebenaran surat itu kepada Menpan Yuddy. Menpan Yuddy menegaskan tidak pernah memerintahkan membuat surat untuk memfasilitasi koleganya yang hendak ke Australia.
"Ini kesalahan saya karena tidak cermat. Sedangkan surat sudah terlanjur kami kirimkan dan saya tidak melakukan rekonfirmasi ke kemenlu untuk menarik surat itu. Namun dari laporan yang saya terima, pak Wahyu tak mendapat fasilitas yang diminta dalam surat itu," katanya.
Terkait hal itu, Dwi mengaku akan berkoordinasi dengan sekretaris pribadi Menpan RB dan menanyakan mengapa menyampaikan arahan bahwa Menpan RB telah memerintahkan untuk membuat surat fasilitasi.
"Intinya surat itu memang ada, bukan hoax. Tetapi surat dibuat tanpa sepengetahuan menteri. Dan pak menteri sudah menegur saya," kata dia. (mtv)