NBCIndonesia.com - Kusmayadi alias Agus alias Petrus (32) tega membunuh lalu memutilasi Nur Atikah alias Nuri yang sedang berbadan dua. Aksi keji ini dipicu oleh keributan karena Nuri menuntut kejelasan status asmara dan persoalan uang. Bagaimana kronologi lengkapnya?
detikcom mendapat keterangan lengkap dari Dirkrimum Polda Metro Kombes Krishna Murti, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan dan Kapolres Tangerang Kabupaten Kombes Irman Sugema. Mereka sudah mengorek keterangan sementara Agus dan beberapa saksi. Berikut kronologi penangkapannya, Kamis (21/4/2016):
Juli 2015
Agus pernah menjadi kepala rumah makan Gumarang di Cikande, Tangerang. Di sana, dia pertama kali bertemu Nuri yang bekerja sebagai kasir. Lalu Nuri pindah ke RM Gumarang, Taruna, Cikupa. Walau berbeda tempat, keduanya rupanya masih berhubungan.
Agustus 2015
Agus dan Nuri kembali bertemu, tepatnya di KFC Citra Raya Cikupa. Saat itu, Agus mengaku masih bujang dan Nuri mengaku janda. Mereka lalu sepakat untuk mencari tempat tinggal di kontrakan H. Malik dekat pasar Cikupa. Keduanya tinggal serumah dan melakukan hubungan badan, hingga akhirnya Nuri hamil. Padahal Agus sudah punya istri.
3 April 2016
Terjadi keributan antara Agus dan Nuri. Nuri sering marah karena uang kurang, meminta status yang jelas, meminta orang tua Agus melamar dan sering marah karena Agus pulang telat.
7 April 2016
Agus bercerita ke rekannya Valen bahwa sedang memiliki masalah. Sempat bertanya kepada Valen apakah membunuh orang dosa besar atau tidak.
8 April 2016
Agus bertanya kepada Erik apakah pernah membunuh orang, Erik menjawab tidak pernah karena takut.
9 April 2016
Agus bertanya lagi ke Erik kenapa takut bunuh orang? Erik mengatakan takut.
10 April 2016
Pukul 08.00 WIB
Agus membelikan nasi bungkus untuk dimakan bersama Nuri di kontrakan. Sebelum makan, mereka sempat ribut karena Nuri menanyakan kapan pulang ke orang tua Nuri di Banten. Agus menjawab 'sabar'.
Pukul 10.00 WIB
Terjadi keributan lagi. Kemudian Nuri mendorong Agus hingga terjatuh dan mengeluarkan kata-kata kasar. Karena merasa tidak dihargai, Agus langsung membanting dan memiting Nuri dengan sangat kuat.
Nuri sempat berteriak dua kali dan teriak minta tolong, tetapi tersangka Agus makin kuat memiting leher Nuri. Kurang lebih 30 menit kemudian, Agus melepaskan tangannya dan menyadari Nuri sudah tak bernafas dan meninggal dunia.
Pukul 19.30 WIB
Tersangka Agus berupaya menghilangkan jejak perbuatannya, lalu mengambil golok. Dia memotong tangan kanan Nuri, lalu ke pasar membeli plastik besar dan disimpan di kontrakan.
Pukul 22.00 WIB
Agus meminta bantuan dan mengajak Erik pergi dengan meminjam motor Mahdi ke arah kontrakan. Sesampainya di sana, Erik menunggu di luar lalu Agus mengambil potongan tangan yang sudah dibungkus keluar kontrakan dan menyerahkan kepada Erik. Potongan tangan itu kemudian dibuang di pembuangan sampah Bugel Tiga Raksa. Agus lalu tidur di mess RM Gumarang.
11 April 2016
Pukul 07.00 WIB
Agus kembali ke kontrakan untuk membersihkan darah dan jejak kaki.
Pukul 16.00 WIB
Agus memotong kaki kanan (pangkal paha) dan kaki kiri.
13 April 2016
Polisi mendapatkan laporan masyarakat bahwa ditemukan sesosok mayat korban mutilasi.
21 April 2016
Agus ditangkap di Surabaya saat sedang menunggu pesanan makanan di rumah makan. (dtk)