NBCIndonesia.com - Anggota Fraksi PDIP Sereida Tambuan mengatakan, sejak Ahok pimpin Jakarta, tak ada lagi cara-cara dialog dengan warga Jakarta yang akan digusur.
"Sejak Jakarta dipimpin pak Ahok, maka pola penggusuran berubah total. Bahkan kita tidak lagi mendengar dialog antara Pemprov DKI dengan warga yang akan digusur," sesal perempuan kelahiran Serbelawan, Dolok Batunanggar, Simalungun, Sumatera Utara itu kepada TeropongSenayan di Jakarta, Kamis (21/4/2016),
Dia menjelaskan, dengan dalih apapun penggusuran tidak bisa dilakukan dengan buru-buru karena semua perlu persiapan dan waktu.
"Apa yang dilakukan pak Ahok di kampung Akuarium Pasar Ikan, menurut saya terlalu singkat. Ini masyarakat dipindahkan dari akar sosial ke tempat yang bukan habitatnya," ujarnya.
"Ini (penggusuran) sangat berkaitan dengan keberlangsungan hidup dan mata pencaharian. Tempat 3 bulan gratis, tetapi apakah orang hidup cuma butuh tempat tinggal? Yang lain-lain bagaimana?," ungkap Sereida.
Karena itu, Sereida mengingatkan, agar penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI jangan sampai menimbulkan persoalan baru.
"Pemprov DKI mestinya membangun pemukiman kumuh jadi layak huni atau rusunami. Masyarakat itu harus diperlakukan dengan manusiawi. Sama dengan kita, mereka tidak juga tidak punya cita-cit untuk tinggal di pemukiman kumuh," papar anggota Komisi B DPRD itu.
"Jadi, Pak Ahok harus paham, bahwa saudara-suadara kita yang nasibnya kurang bagus ini, sejatinya tak pernah bermimpi menjadi orang susah. Karena itu, kewajiban Negara membina mereka, bukan malah membinasakan," pesan Sereida. (ts)