NBCIndonesia.com - Tepat di Hari Kartini, sekitar 1.500 orang dari Komite Masyarakat Jakarta Utara (Komju), Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Forum Komunikasi Nelayan (FKN) dan Kerukunan Nelayan Muara Angke (KNMA) menggelar demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta.
Demonstrasi mereka bagian dari perlawanan publik terhadap kebijakan reklamasi pantai utara Jakarta yang dimotori Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bagi organisasi-organisasi itu, kebijakan reklamasi adalah pangkal sebab maraknya penggusuran di wilayah Jakarta Utara seperti di Pasar Ikan yang baru terjadi.
Koordinator Komite Masyarakat Jakarta Utara (Komju), Ahmad Basyuni, mengatakan aksi gabungan ini membawa tiga tuntutan. Hentikan reklamasi Teluk Jakarta secara permanen, menolak penggusuran yang tidak manusiawi, dan meminta agar nasib nelayan di Jakarta lebih diperhatikan oleh pemerintah.
"Kendati reklamasi sudah dihentikan, itu kan sementara. Kami minta dihentikan selamanya. Kami juga menuntut agar tidak ada lagi penggusuran yang tidak berperikemanusiaan," tegas Basuni kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis, (21/4).
Basuni mengatakan pihaknya bersama para masyarakat pesisir dan nelayan menuntut agar nasib nelayan kecil di pantai Jakarta lebih diperhatikan. Ia menuntut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama atau Ahok, menjalankan apa yang diamanatkan Konstitusi dan Pancasila dalam melayani rakyatnya.
"Kalau kebijakan pemerintah tidak mengacu pada Undang-Undang dan Pancasila, tidak berkeadilan sosial, maka kami akan terus melakukan protes," kata dia.
Ia mengaku, selama ini pihaknya kerap mendapat laporan pengaduan dari masyarakat pesisir Jakarta yang diberlakukan tidak adil serta dianggap remeh dalam hal kesejahteraan mereka.
"Kami menyuarakan agar pemerintah, apalagi Pemprov DKI, agar kembali ke Pancasila," tegasnya. (rmol)