NBCindonesia.com - Saat ini, Jakarta, ibarat sebuah ruangan dalam rumah besar, dan di saat yang sama ada hujan angin.
Ironisnya, ketika hujan turun itu, yang dipersilakan masuk ke Jakarta dan bahkan diperlakukan sebagai raja dalam ruang tersebut adalah para cukong besar yang sudah kenyang makan dan diyakini membawa uang. Sementara orang-orang miskin yang bisa makan seadanya, hanya dipersilakan tinggal di emperan, dan disuruh cari makan sendiri.
Demikian ilustrasi yang disampaikan politikus senior Rachmawati Soekarnoputri. Ilustrasi ini disampaikan Rachmawati untuk menggambarkan cara berpikir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
"Ahok memperlakukan si kaya dan si miskin kota,karena dari kebijakan pemkot jelas-jelas condong ke cukong-cukong berduit," kata Rachmawati dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 19/4).
Rachmawati pun menegaskan bahwa reklamasi Jakarta tidak bisa disamakan atau dibandingkan dengan kondisi negara lain. Sebab selain beda kultur, alam dan beda sistemnyya, Indonesia juga adalah negara yang berkepribadian menganut keadilan sosial. Sedang negara luar mempunya sistem seperti welfare state.
"Jadi tidak cocok dan keblinger jika Indonesia dipaksa nyontek negara orang lain karena beda kultur!" demikian Rachma. (rm)