NBCIndonesia.com - Assistant Vice President PR & General Affairs PT Muara Wisesa Samudra, Pramono, menyatakan reklamasi di Pulau G dinyatakan berhenti sementara. Kebijakan tersebut dikeluarkan setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan moratorium pada 17 pulau di Teluk Jakarta.
Tapi nelayan di Muara Angke, Diding Setiawan, menemui fakta berbeda. Dalam amatannya, proyek reklamasi di Pulau G terus berjalan.
"Masih, masih ada kegiatan. Dia malah nyolong-nyolong malem. Setelah kita di sana, juga malamnya udah berbuat," ujar Diding saat dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (21/4).
Diding bersama seluruh nelayan yang ada di Muara Angke mengaku tidak akan tinggal diam begitu saja. Dia berencana dalam waktu dekat akan kembali mengumpulkan massa.
"Ya kalau mereka tetap melakukan aktivitas, jangan salahin nelayan, ya kalau ada tindakan anarkis. Kita sudah jenuh dengan pemerintah," ungkap Diding.
Diding menegaskan, nelayan Muara Angke ingin melihat ketaatan pihak pengembang pada moratorium yang dikeluarkan pemerintah pada Senin (18/4) lalu. Jika memang pengembang masih ngeyel, dia siap mengerahkan jembali sejumlah massa untuk menghentikan proyek pengerjaan pulau buatan tersebut.
"Sebenarnya sikap kita nelayan kan tinggal nunggu patuhnya pengembang saja. Kita juga sebenarnya tetap ngawasin. Artinya kalau masih ada aktivitas, mungkin kita akan menyusun kekuatan lagi," tutur Diding.
"Kita akan kumpulin massa. Kita akan ke sana lagi," tambah Diding. (mdk)