logo
×

Kamis, 21 April 2016

Projo: Jangan Pilih Pemimpin yang Memaknai Rakyat Sebatas Penduduk!

Projo: Jangan Pilih Pemimpin yang Memaknai Rakyat Sebatas Penduduk!

NBCIndonesia.com - Kontroversi mengenai reklamasi Jakarta, kasus penggusuran dan beragam masalah lainnya di Ibu Kota memunculkan dinamika sosial, dan makin masif.

Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi mengatakan, berbagai kontroversi yang terjadi di Ibu Kota sebenarnya bisa saja diminimalisir apabila pemimpinnya sepenuh hati melayani masyarakat dengan tulus.

Oleh karena itu, sambung Budi, jelang Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 mendatang, masyarakat harus cermat menentukan pilihannya.

"Kami mendukung pemimpin Jakarta yang melayani rakyat. Kami mendukung Gubernur Jakarta yang tegas, jujur, anti korupsi dan sepenuh hatinya melayani rakyat," ujar Budi Arie Setiadi, Kamis (21/04/2016).

Pemimpin yang melayani rakyat, dijelaskan Budi, harus memahami secara menyeluruh, apa maknanya rakyat. Sehingga model kebijakannya, katanya lagi, menyentuh rakyat sebagai subyek bukannya obyek  pembangunan.

"Sebab jangan sampai rakyat Jakarta hanya dimaknai sebagai 'penduduk' Jakarta. Bedanya jelas sekali antara rakyat dan penduduk," Budi menegaskan.

Bila pemimpin Jakarta hanya memaknai rakyatnya sebagai penduduk, Budi Arie berpendapat, maka pendekatan dalam setiap kebijakannya akan tereduksi menjadi sebatas urusan administratif dan legal formal.

"Kami mendukung Jakarta yang maju dan moderen. Reklamasi ada di seluruh dunia. Dan di seluruh dunia pelaku dan penanggung jawab reklamasi adalah negara. Negara punya tanggung jawab besar dalam hal keadilan sosial, pelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan," tegas mantan aktivis UI ini.

Cita-cita Pemerintahan Jokowi untuk mewujudkan negara yang hadir harus terwujud dalam berbagai kebijakan pemerintahan daerah khususnya di Jakarta.

"Negara ada karena ada rakyatnya. Salah besar sekali bila pemimpin Jakarta memaknai rakyat sebatas penduduk. Kebijakan pembangunan yang represif harus di hentikan. Jakarta memerlukan pembangunan yang dialogis dan partisipatif," pungkas Budi. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: