NBCIndonesia.com - Amerika Serikat sempat dikabarkan akan mengirim pasukan darat ke Suriah untuk menyerbu markas Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) sekaligus menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad. Rencana Pentagon itu batal karena ditolak oleh Presiden Barack Obama.
Saat diwawancarai oleh BBC, Minggu (24/4), Presiden Negeri Adi Daya ini menjelaskan bahwa pendekatan militer tidak akan menyelesaikan konflik di Suriah.
"Pengiriman pasukan darat akan menjadi kesalahan terbesar Amerika Serikat," kata Obama.
Presiden kulit hitam pertama AS itu sekaligus pesimis ISIS bisa dikalahkan sebelum dia selesai menjabat. Masa jabatan periode kedua Obama akan berakhir sembilan bulan lagi.
"Setidaknya di waktu yang tersisa kami akan mempersempit ruang gerak ISIS," ujarnya.
Oktober 2015, Pentagon mengumumkan rencana mengirim pasukan khusus terdiri atas 50 personel ke Suriah. Pengiriman pasukan itu adalah bagian dari misi pelatihan dan bantuan bagi para kelompok pemberontak dalam memerangi ISIS.
Awalnya pengiriman pasukan ini bertujuan mengimbangi pengaruh Rusia yang mendatangkan lebih dari satu batalion pasukan darat, laut, maupun udara demi membantu rezim Assad dari ancaman pemberontak.
AS secara terbuka mendukung pasukan pemberontak Pembebasan Suriah (FSA) dalam bentuk bantuan dana, senjata, serta pelatihan sejak 2011. Assad dianggap AS mengganggu stabilitas Timur Tengah serta menggunakan senjata kimia kepada rakyatnya sendiri. Namun agenda Washington menggulingkan Assad tak kunjung tercapai.
Di tengah kekacauan itu, sejak pertengahan 2014 militan ISIS dari Irak merebut beberapa kota di utara Suriah, lalu membuat peta konflik semakin runyam. Alhasil di Suriah, tak jelas lagi siapa melawan pihak mana. Rusia akhirnya perlahan menarik mundur pasukannya mulai Maret 2016 karena posisi Assad dianggap sudah cukup kuat.
Konflik Suriah diperkirakan merenggut lebih dari 250 ribu korban jiwa. Jutaan warga terpaksa mengungsi ke Eropa dan negara-negara tetangga.
"Tidak ada solusi yang mudah untuk mengakhiri konflik di Suriah," kata Obama. (mdk)