NBCIndonesia.com - Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri, menyatakan dirinya mendukung sepenuhnya kesepakatan partai politik yang menjadi peserta International Conference on Asian Political Parties (ICAPP) ke-26 di jakarta, yang tertuang sebagai Deklarasi Jakarta. Khususnya tentang komitmen bersama memerangi kejahatan transnasional (Transnational Crime).
Sikap itu disampaikan Megawati, yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, saat berpidato di acara penutupan Sidang ICAPP, Sabtu (23/04/2016).
Kata Megawati, dirinya mendengar secara langsung bagaimana konferensi itu mampu membahas hal-hal strategis terkait jawaban Partai politik atas berbagai persoalan dunia saat ini. Kesemuanya dinyatakan dalam dokumen yang disebut “Deklarasi Jakarta”.
Baginya, apa yang tertuang dalam Deklarasi Jakarta tersebut sungguh membuat dirinya pribadi bangga dan sekaligus bergembira.
Dia menyontohkan, perhatian yang cukup besar terhadap persoalan perdagangan perempuan, misalnya, yang seakan menjadi hadiah bagi wanita Indonesia yang baru memperingati Hari Kartini pada 21 April.
"Kami memberikan dukungan sepenuhnya terhadap rekomendasi terkait trans-national crime yang harus disikapi sebagai langkah kongkrit kerjasama antar Partai Politik di dalam memerangi women trafficking, drug trafficking, dan un-trade trafficking," tegas Megawati.
Baginya, Deklarasi Jakarta tersebut dan komitmen yang terbangun dalam konferensi ini, diharapkan akan menjadi daya pendorong keseluruhan proses transformasi partai politik sebagai alat untuk memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan rakyat.
Dijelaskan Megawati, para pendiri bangsa memang telah tiada, namun apa yang mereka lakukan sebenarnya penting untuk dilaksanakan lagi saat ini. Sebab walau jaman telah berubah, tetapi kolonialisme dan imperialisme sejatinya belum lenyap.
"Saya ingin menyampaikan sekali lagi apa yang sudah saya katakan kemarin malam. Liberalisme dan kapitalisme menyusup melalui isu finansial global, isu keterbukaan informasi dan teknologi, isu lingkungan, bahkan acap kali dapat berupa kedok hukum internasional," kata Megawati.
"Kondisi tersebut melahirkan kejahatan dalam sektor keuangan dan perbankan, narkotika, bahkan perdagangan manusia. Kita pun menghadapi perubahan alam seperti global warming dengan dampaknya yang semakin terasakan)," tandasnya.
Dia juga berharap, walau konferensi ICAPP ke 26 sudah ditutup, namun komunikasi dan hubungan antar partai ke depan dilandasi oleh spirit para pendiri bangsa tetap terjalin. Sebab spirit itu yang dapat menjadikan partai politik sebagai jembatan, sekaligus pilar terwujudnya perdamaian dunia dan kesejahteraan yang berkeadilan sosial bagi rakyat di belahan dunia mana pun.
"Sampaikan salam saya kepada rakyat di negara anda, salam solidaritas tanpa batas," ujar Megawati.
Pada kesempatan itu, Megawati juga sempat mengisahkan pengalamannya saat menghadiri KTT Gerakan Non Blok, dimana dia adalah peserta termuda saat itu. Usianya baru 14 tahun.
Baginya, pengalaman itu takkan bisa terlupakan. Terutama ketika Megawati bisa berbincang langsung dengan para pendiri bangsa beberapa negara.
Hal yang kemudian tidak pernah hilang dari memori Megawati adalah soal ikatan persaudaraan yang terjalin begitu kuat antarnegara, lalu dilanjutkan dengan kerjasama. Bagi Megawati, hal itu sangat luar biasa karena saat itu, kondisi politik dunia terkristalisasi dalam dua blok besar, Blok Barat dan Timur.
"Pada saat itu, munculah suatu harapan baru. Dengan lantang mereka katakan 'kami non blok, kami tidak berpihak pada satu blok manapun'," kata Megawati. (rn)