NBCIndonesia.com - Rupanya dukungan kepada masyarakat Wilayah Luar Batang kali ini bukan hanya dari Ratna Sarumpaet dan Yusril Ihza Mahendra yang didaulat warga untuk menjadi Ketua Tim Hukum warga.
Acara yang digelar di Halaman Mesjid Luar Batang rupanya menjadi acara yang menjadi ajang tantangan buat Ahok, Sekretaris Mesjid Luar Batang, Daeng Mansur Amin, menantang Ahok jika memang berani keluarkan Surat Keputusan.
“Kezoliman yang dilakukan Gubernur sudah keterlaluan, kami akan pertahankan, sejengkalpun kami tidak akan mundur, kami akan pertahankan konstitusi kami,” ujar Dg. Mansur Amin dengan suara marah.
Bahkan salah satu undangan, Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI Purnawirawan Djoko Santoso, juga hadir dalam acara akbar untuk memberikan dukungan kepada warga Luar Batang.
“Setiap penggusuran yang tidak manusiawi dan melawan hukum harus dilawan, negara tidak boleh kalah dengan swasta atau perusahaan, silahkan rekam omongan saya, tidak perlu ngunpet-ngumpet,” ujar Djoko yang ditujukan kepada siapapun, termasuk aparat yang hadir di lokasi acara.
Selain itu, salah satu petinggi Partai Priboemi, Yakub A. Arupalakka, yang juga selaku Ketua Umum Laskar Priboemi, Pembina Laskar Bugis Makassar, juga turut hadir dalam kegiatan.
“Ahok itu tidak pantas jadi pemimpin, selain arogan dan suka semaunya, juga bisanya hanya membuat rakyat kecil sengsara, demi kepentingan para pengusaha,” ujar Yakub marah.
Menurutnya penggusuran yang dilakukan di wilayah pasar ikan, dan akan dilanjutkan ke wilayah, Muara Angke, Muara Baru juga Luar Batang, itu hanya akal-akalan Ahok yang ingin seluruh wilayah Jakarta Utara khususnya di seputaran Sunda Kelapa bisa diperuntukkan bagi orang kaya.
“Coba lihat itu wilayah Muara Angke, mereka sudah terkepung oleh perumahan-perumahan dan apartemen yang di isi oleh kebanyakan warga etnis Tionghoa,” ujar Yakub marah.
Yakub sendiri ternyata memiliki sedikit kenangan di wilayah Sunda Kelapa, bahkan beberapa temannya juga sempat ditemui, namun mereka sudah sangat kebingungan.
“Saat ini mereka selain sedih juga marah, bahkan kemarahan mereka kadang tidak bisa mereka ungkapkan dengan kalimat,” ujar Yakub kepada pembawaberita.com
Yakub sendiri heran, mengapa Ahok sangat arogan dengan keputusan untuk melakukan penggusuran secepatnya, ” apa alasannya ? Kenapa memaksakan diri, kalau cuma alasan memperindah, kenapa tidak memperbaiki apa yg rusak, agar mereka juga bisa hidup dengan tenang,” ujar Yakub.
Yakub bahkan sempat menyinggung jika Djoko Santoso sebagai mantan Panglima TNI, dirinya hadir sebagai salah satu orang yang merasa sangat prihatin, terkait dengan penggusuran termasuk di wilayah Pasar Ikan, yang melibatkan instansi lainnya.
Yakub berharap agar rencana penggusuran itu dibatalkan, “Ahok bilang akan menggusur sekitar pertengahan Mei dengan alasan jika rumah susun yang akan dipakai oleh warga Luar Batang sudah selesai.
Namun Yakub mengatakan, berkaca pada warga Pasar Ikan, yang sampai saat ini masih banyak yang berada di bekas bongkaran dan sebagian malah harus tinggal diperahu, dikarenakan tidak mendapat jatah Rusunawa.
“Mereka disini hanya membayar biaya listrik dan air, sementara rusun disana gratis 3 bulan, selanjutnya bayar, dan mata pencaharian mereka adalah nelayan, bukan pedagang,” ujar Yakub.
Rencana Ahok yang akan tetap memaksa penggusuran bulan Mei, dianggap Yakub jika Ahok sebenarnya bisa dikatakan seorang provokator.
“Justru dalam kondisi ini Ahok yang memprovokasi warga dengan menyebutkan bulan mei dibongkar, agar warga marah, lalu seenaknya menggunakan aparat,” Yakub juga menambahkan, jika pada Bulan Juni umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan.
“Ahok harus berpikir waras, jangan arogan, kondisi ini justru ditakutkan akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, dan senang melihat kekacauan di negeri sendiri,” ujar Yakub mengingatkan. (pb)