NBCIndonesia.com - Badai dahsyat yang disertai hujan batu es sebesar bola golf melanda Myanmar dan menewaskan delapan orang, dalam beberapa hari terakhir. Bencana itu juga menghancurkan sejumlah pagoda dan merusak ribuan rumah.
Badai menyapu lima negara bagian pada Jumat dan Sabtu setelah beberapa pekan negara itu dilanda gelombang udara panas yang mencapai 40 derajat Celsius. “Sejauh ini, delapan orang tewas dan 7.500 rumah hancur dalam tiga hari belakangan ini,” ungkap Phyu Lei Lei Tun, salah seorang Dirjen Bantuan dan Pemulihan Bencana dari Kementerian Kesejahteraan Sosial Myanmar.
Dia menambahkan, jumlah korban dikhawatirkan bisa bertambah seiring masuknya informasi tambahan yang diterima dari daerah bencana dalam beberapa hari ke depan. Enam orang tewas di Desa Yay Tha Yauk di Negara Bagian Mandalay setelah banjir bandang menerjang daerah itu. Negara bagian lain yang terkena dampak badai antara lain Sagaing, Magway, Shan, dan Chin.
Tayangan televisi memperlihatkan batu-batu es besar yang terbawa badai berjatuhan di jalanan dan menimpa atap-atap rumah. Warga berhamburan keluar untuk mencari tempat perlindungan yang lebih aman. “Angin kencang dan hujan batu terlihat mengerikan.
Batu-batu es yang jatuh sebesar bola golf. Saya sangat takut,” ujar Yin Myo, warga Mandalay. Koran resmi pemerintah Sinar Baru Global melaporkan, lebih dari 1.700 pagoda rusak akibat bencana tersebut di Negara Bagian Shan pada Jumat malam.
Foto-foto di media sosial memperlihatkan puing-puing sejumlah pagoda berusia ratusan tahun berserakan. Seperti kebanyakan negara yang berada di wilayah Mekong Besar, Myanmar mengalami gelombang udara panas dalam beberapa pekan terakhir di tengah musim kering yang sangat ekstrem. (sm)
