logo
×

Senin, 25 April 2016

Gelar Unjuk Rasa, HMI: Jokowi Jangan Lindungi Koruptor, Ahok Terbukti Tipu Warga Dengan Cara Sistematis

Gelar Unjuk Rasa, HMI: Jokowi Jangan Lindungi Koruptor, Ahok Terbukti Tipu Warga Dengan Cara Sistematis

NBCIndonesia.com - Telah terjadi demonstrasi pada hari Jumat, 22 April sekitar pukul 16.00  di Jlan Diponegoro, Jakarta Pusat yang dilakukan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) cabang Jakarta Pusat. Dan terlihat ada masyarakat sekitar yang mendukung aksi demo tersebut dengan memberikan air mineral kepada para mahasiswa.

Pada aksinya kali ini, para mahasiswa meminta Jokowi, sebagai Presiden Indonesia untuk bertindak tegas terhadapat pejabat yang telah merugikan negara. Bukannya dengan kewenangan yang dimilikinya sebagai Presiden Indonesia, Jokowi malahan melindungi pejabat publik yang merugikan negara dengan cara mengintervensi KPK, lembaga indepent yang tidak boleh ada tanpa campur dari pemerintah. Menurut para mahasiswa yang melakukan demo, pejabat publik yang dimaksud telah dilindungi oleh Presiden adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok.


Dalam melakukan aksinya, para mahasiswa menutup sebagian jalan dan membakar ban sehingga membuat Jalan Diponego, Jakarta Pusat menjadi tersendat. Dalam demonstrasi tersebut, para mahasiswa bergantian melakukan orasi.

"Kalian sebagai warga Jakarta telah dirugikan oleh Gubernur anda sendiri, kalian telah dirampok. Dan ada suatu sistem sistematis untuk mengusir kalian dari kota kalian sendiri. Dan kami para mahasiswa dari HMI, meminta. Meminta. Meminta Presiden untuk tidak menggunakan kekuasaannya untuk mengintervensi KPK dalam kasus korupsi RS. Sumber Waras hanya untuk melindungi Ahok yang nyata secara jelas dan nyata telah merugikan negara dengan menggunakan kewenangannya sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk mengelabuhi masyarakat dengan cara yang sistematis telah menaikkan nilai harga NJOP tanah RS. Sumber Waras.  Padahal kewenangan penentuan nilai NJOP harga tanah merupakan hak dan harus melalui persetujuan Badan Pertanahan, bukannya hak Gubernur. BPK pun dalam auditnya telah bilang bahwa ada kerugian negara dalam pembelian lahan RS. Sumber Waras. Mulut kami bisa dibungkam, tetapi kebenaran tidak akan pernah terbungkam."

Sedangkan seorang mahasiswa lainnya membakar semangat para teman-temannya dengan orasi " Apakah kalian siap mati kawan-kawan? Apakah kalian siap mati kawan-kawan dalam revolusi? Apakah kawan-kawan siap mati untuk Indonesia?", yang dijawab oleh para mahasiswa dengan lantang "Siap !" Selain orasi, para mahasiswa juga bernyanyi bersama " Revolusi, revolusi, revolusi sampai mati. Halo - halo Bandung, Ibukota Priangan. Sudah lama beta tidak berjumpa dengannya, Sekarang telah berubah menjandi lautan api mari bung rebut kembali."

Sementara itu, ketika ditanya mengapa sebagai warga sekitar malah mendukung aksi para mahasiswa. Sang warga yang bernama Aditya ini menjawab " Karena mereka telah melakukan tugasnya sebagai mahasiswa; yang dalam posisi kemasyarakatan, mahasiswa harus bisa menjadi dua arah. Keatas dengan melakukan kontrol kepada pemerintah dan kebawah, dengan memberikan pengetahuan serta pendidikan politik kepada masyarakat. Dan dengan demonstrasi, mahasiswa dapat melakukan kedua tugas tersebut sekaligus. Saya juga setuju bahwa Ahok itu bersalah dalam pembelian lahan RS. Sumber Waras, karena BPK dalam auditnya telah menemukan kerugian negara dalam pembelian RS. Sumber Waras. Seharusnya temuan BPK itu sudah cukup sebagai referensi KPK untuk menyeret Ahok ke meja hijau untuk dijadikan tersangka." Ungkap Aditya. (pm)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: