NBCIndonesia.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengaku tidak mengetahui permasalahan yang terjadi antara Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Wali kota Jakarta Utara, Rustam Effendi. Djarot mengaku belum pernah bertemu dengan Rustam akhir-akhir ini.
"Saya belum bicara sama beliau (Rustam Effendi), kita belum pernah bicara (mengenai permasalahan Rustam dengan Ahok), nanti hari Senin kita akan bicara dengan beliau," tutur Djarot kepada awak media di kampung Duri Pulo usai acara Doa Taubat Lintas Agama, Minggu (24/4).
Sebelumnya Ahok sempat naik pitam dan menyebut anak buahnya tak becus dalam menangani banjir Ibu kota. Bahkan Ahok curiga anak buahnya diam-diam telah berada di kubu pesaingnya dalam Pilgub DKI, Yusril Ihza Mahendra.
Kecurigaan Ahok mengarah pada Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. Dia menuding Rustam ada di pihak Yusril karena tidak menjalankan perintah Ahok untuk merelokasi warga kolong tol Ancol.
"Kalau ada warga di situ dipindahin dong apa susahnya sih, kenapa Bapak enggak jalan, jangan-jangan Pak Rustam ini satu pihak dengan Yusril lagi nih," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (22/4).
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi tak terima akan tudingan Ahok tersebut. "Saya nyatakan bahwa tuduhan saya bersekutu dengan Pak Yusril adalah tidak benar," ujar Rustam melalui postingan di akun Facebook miliknya, Sabtu (23/4).
Menurut Rustam, Ahok menuding dia berada di kubu Yusril karena dia dianggap tidak mengerjakan perintah untuk merelokasi warga di bawah kolong tol Ancol, Jakarta Utara.
Melalui postingan itu, Rustam menjelaskan, sebagai seorang bawahan, wajar saja jika dia ingin dihargai dalam bekerja. Menerima kritik pedas pun memang umum didapatkan oleh seorang bawahan demi meningkatkan kinerja.
Namun dia mengaku mengaku kecewa dengan tuduhan Ahok atas segala kinerjanya. Bahkan dia menilai apa yang dilakukan Ahok sama saja dengan fitnah.
"Selaku bawahan saya juga mengharapkan ucapan terima kasih dari pimpinan atas hasil kerja yang dilakukan, tetapi jika itu (apresiasi) tidak ada tidaklah mengapa dan saya akan terus melaksanakan tugas berikutnya dengan semangat. Berbeda dengan tuduhan yang menjurus fitnah apalagi yang keluar dari mulut pimpinan adalah sesuatu yang menyakitkan," ujarnya. (mdk)