logo
×

Jumat, 22 April 2016

Buronan Sudah Terbukti Korupsi BLBI Disambut Bak Tamu Kehormatan, Siyono Hanya Terduga Langsung Mati

Buronan Sudah Terbukti Korupsi BLBI Disambut Bak Tamu Kehormatan, Siyono Hanya Terduga Langsung Mati

NBCIndonesia.com - Koruptor buronan kasus Badan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono akhirnya tiba di Indonesia, kamis (21/4/2016) malam, setelah ditangkap oleh Badan Intelejen Negara (BIN) di Shanghai Cina.

Buronan yang sudah lari 13 tahun ini sangat diperlakukan dengan penuh hormat, bahkan untuk menyambutnya Jaksa Agung M Prasetyo langsung menjembut di Bandari Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Sambutan kehormatan terhadap Samadikun ini membuat publik mempertanyakan perlakuan yang berbeda antara buronan koruptor yang telah merugikan negara mencapai Rp 169 miliar dengan penangkapan Siyono yang hanya “terduga” tapi langsung pulang tinggal jasad.

Mantan staf khusus Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono Andi Arief ikut memberikan komentar melalui akun twitternya @AndiArief_AA. “Buronan yang ditangkap, terlalu mahal dijemput KA Bin dan Jaksa Agung. Harusnya dijemput Densus 88 dan dipertimbangkan hukuman mati,” tweet Andi.

Netizen lainya bernama Setya Sastra menuliskan bahwa : “Siyono yg baru “terduga” di tmbak mati.. ni yg jelas2 koruptor di sambut pejabat negara. apa ini ya rabb,”.

Senada dengan Setya, netizen lainya dengan nama akun @asripeni3 menuliskan komentarnya dengan menyebut begitu gagahnya buronan itu hingga dipersilahkn jalan didepan oleh seorang jaksa tetapi berbanding berbalik pada perlakuan terhadap siyono.

“Siyono yang baru terduga teroris dapat perlakuan yang begitu luar biasa, nyawa meLayang tetapi buronan itu dengan nyamannya berjalan dengan gagah. Inikah bentuk keadailan dinegri ini?. Kepada rakyat miskin diperlakukan bak binatang tetapi kepada yngg berduit diperlakukan bak pejabat berprestasi” kritik @asripeni3 . (im)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: