NBCIndonesia.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta yang juga bakal calon gubernur (bacagub) DKI Jakarta di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 mendatang, Mohamad Sanusi, terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (31/3) malam.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama enggan berkomentar banyak. Ia mengaku baru sekadar mendengar hal tersebut dari pemberitaan di media.
"Saya tidak tahu, saya cuma tahu dia hidupnya mewah saja. Kalau ketemu, saya lihat jam tangannya miliaran, mobilnya miliaran semua. Semua mobil yang kelas atas dia punya. Ya saya tidak tahu, mungkin dia orang kaya kali," ujar Basuki di Balai Kota, Jumat (1/4).
Ia mengatakan, dirinya konsisten sejak dulu agar para pejabat mau melaporkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Menurutnya, dengan melaporkan LHKPN dan membuktikan pajak yang dibayar secara pribadi, maka mereka bisa saja berkoar-koar menyerang yang mungkin melakukan korupsi.
"Ya kamu cek saja, berapa penghasilannya, gaya hidupnya. Jadi tidak usah banyak ngomong gitu lho! Sekarang LHKPN-nya tidak lapor bagaimana coba? Kamu cek saja mereka lapor LHKPN tidak? Tapi naik mobil-mobil mewah," pungkasnya.
Berkaitan dengan OTT KPK yang dilakukan kepada Sanusi, beberapa ruangan di Komisi D DPRD DKI juga sudah disegel KPK. Rencananya, KPK juga akan melakukan penggeledahan di ruangan yang disegel tersebut pada pukul 09.00 WIB ini. (bs)