logo
×

Jumat, 22 April 2016

Andi Nurpati: Suka Menggusur Seperti Zaman Kompeni, Ahok Terlalu Jauh dari Kata Ideal

Andi Nurpati: Suka Menggusur Seperti Zaman Kompeni, Ahok Terlalu Jauh dari Kata Ideal

NBCIndonesia.com - Ada dua masalah yang sudah menjadi persoalan lama di Jakarta. Yaitu banjir dan kemacaten. Untuk mengatasi hal ini, maka yang diperlukan adalah keterlibatan semua pihak, termasuk dengan melibatkan provinsi tetangga.

"Sepanjang gubernur menggunakan konsep masing-masing, maka tidak akan selesai," kata bakal Calon Gubenur DKI Jakarta, Andi Nurpati, dalam diskusi politik yang digelar Koordinator Nasional Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) dengan tema "Mencari Pemimpin Yang Ideal untuk Jakata" di Kantor Kornas Fokal IMM, Menteng, Jakarta, Kamis malam (21/4).

Selain dua persoalan tersebut, sambung Andi, DKI Jakarta juga dihadapkan dengan problematika sosial seperti kesenjangan sosial. Jakarta di siang hari memang terlihat seperti kota metropolis. Namun di malam hari, Jakarta begitu mengenaskan.

"Lihat Jakarta jangan siang saja. Malam hari banyak orang yang tidur di emperan. Di balik gemerlapnya  gedung tinggi, masih banyak masyarakat yang tidur di emperean dan makan apa adanya," ungakap Andi.

Menurutnya permasalahan sosial ini harus menjadi perhatian utama bagi siapapun yang menjadi Gubernur dan DPRD. Andi pun menyesalkan Gubernur DKI Jakarta saat ini lebih suka membantu orang kaya dengan berbagai mega proyeknya. Padahal seharusnya pembangunan harus seirama antara pengusaha besar dengan rakyat kecil.

Melihat hal tersebut dia menilai bahwa Ahok bukanlah sosok yang ideal menjadi gubernur DKI Jakarta. Sebab Ahok ternyata bukan seorang pemimpin yang memanusiakan manusia, terutama masyarakat kelas bawah.

"Pak Ahok terlalu jauh dari ideal sebagai sosok Gubernur. Kita membutuhkan yang ramah dan sejuk. Yang mencintai masyarakatnya. Bukan penguasa yang suka menggusur seperti zaman kompeni," demikian Andi. (rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: