logo
×

Senin, 07 Maret 2016

Waspada Skimmer Pembobol ATM

Waspada Skimmer Pembobol ATM
NBCIndonesia.com - Tio, 57 tahun, panik ketika dia sampai di rumah. Rencana untuk mengambil uang buat kebutuhan anaknya sekolah kandas. Sisa duit di rekeningnya sebesar Rp 400 ribu raib tanpa sisa. Padahal dia baru saja berencana mengambil uang itu. Namun karena mesin ATM-nya tak kunjung mengeluarkan uang, akhirnya dia urungkan.

"Ketika saya masukan kartunya, kok tidak bisa masuk," ujar Tio saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu. Dia pun mencoba kembali menuju mesin ATM itu hanya dalam waktu setengah jam.

"Saya balik lagi, sudah ada orang Bank di sana," ujarnya. 

Tio baru menyadari setelah dia mengambil uang di lokasi mesin ATM tempat lain. Saat memasukkan kartu dan melakukan transaksi penarikan tunai, saldonya lenyap. Sontak dia kaget. Apalagi transaksi dilakukan di mesin ATM sebelumnya tak berhasil. Jumlah nominal uang dia masukkan, tak kunjung keluar. 

Keberadaan petugas Bank tempatnya membuat rekening itu pun membuat penasaran. "Setelah saya tanya, ternyata mesin ATM-nya habis di bobol, katanya dipasangkan alat," tutur Tio. Dia pun langsung mencurigai dua orang di belakang mesin ATM itu saat dirinya melakukan transaksi.

Menurut Tio, saat melakukan transaksi pertama kali, tepat di belakangnya, ada dua orang lelaki berpakaian rapih. Lelaki itu juga dengan sukarela membantunya untuk memasukkan kartu ATM ke dalam mesin itu. Mereka mendorong kartu ATM milik Tio dengan kartu mirip terbitan bank sejenis. "Hanya beda warnanya saja. Punya dia lebih lebih pudar," ujarnya. 

Setelah dia mengobrol dengan petugas bank datang membenarkan mesin ATM itu, Tio baru mengetahui jika rekening di bobol. Pelaku menggunakan tusuk gigi untuk mengganjal mulut slot tempat buat memasukkan kartu pada mesin ATM itu. "Pelaku mengganjal pakai tusuk gigi. Itu yang juga kemudian kartu saya sulit masuk. Saat dia dorong dengan menggunakan kartunya dan saya masukan kartu ATM, saya bisa membuka. Tetapi saat saya transaksi kok uangnya tidak keluar," kata Tio. 

Belakangan Tio baru mengetahui jika raib duit di rekeningnya adalah ulah skimmer. Pelaku memasangkan alat skimmer kartu pada mulut slot mesin ATM. Para pelaku kemudian mengopi data nasabah dari alat skimmer dipasang pada mesin ATM itu. Pelaku pun dengan leluasa mengendalikan rekening korban dan kemudian menguras seluruh uang nasabah. 

Sebetulnya, pada Agustus tahun lalu kasus pembobolan dengan menggunakan mesin Skimmer ini ramai menjadi perbincangan saat Kepolisian Daerah Metro Jaya meringkus lima pelaku. Modus para pelaku ialah membeli ATM sudah digandakan atau di-skimmer oleh kelompok hacker atau peretas database perbankan lewat website atau laman internet. Pelaku pun dengan leluasa menguras isi rekening korban karena sudah memiliki data termasuk juga PIN ATM nasabah.

Paling mengejutkan ialah pembobolan 1.214 rekening nasabah Bank Mandiri pada 2014 lalu. Para pelaku melakukan modus serupa dengan menggunakan alat skimmer ditaruh pada mesin ATM. Dari penelusuran Bank Mandiri ada enam mesin ATM dipasang alat tersebut. Uang nasabah yang hilang pun akhirnya diganti oleh Bank Mandiri.

Pakar IT dari Infosec Consultant, Ruby Zukri Alamsyah mengatakan jika sejatinya kartu ATM dimiliki perbankan kita memiliki banyak kelemahan bisa ditembus mesin skimmer. Salah satunya ialah media penyimpanan data pada kartu ATM masih menggunakan pita magnetik. Data dalam pita itu juga kemudian mudah di pindahkan menggunakan alat skimmer. "Kelemahan justu dengan kartu ATM kita masih menggunakan media penyimpanan pita magnetik," ujarnya melalui sambungan seluler Sabtu pekan lalu.

Karena kasus kejahatan skimmer ini sering terjadi, dia pun mendorong setiap bank untuk meningkatkan keamanan di setiap mesin ATM. "Dulu ada satu bank yang setiap satu mesin ATM-nya dijaga satpam. Skimmer itu biasanya takut kalau ATM itu di jaga," kata Ruby.(mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: