NBCIndonesia.com - Jokowi sekarang sudah di-lock oleh jubirnya sendiri seperti Johan Budi dan Teten Masduki.
Johan yang bekas wartawan sebuah majalah berita mingguan beberapa hari yang lalu dituding membuat pernyataan yang dia karang sendiri berkaitan dengan perbedaan pendapat menteri di kabinet.
Dua jubir Jokowi ini juga dianggap jadi corong kelompok pro offshore dalam persoalan ladang gas abadi Blok Masela yang sarat dengan kepentingan asing.
Pernyataan Johan berkaitan dengan perbedaan pendapat menteri di kabinet ternyata bertolak belakang dengan sikap dan pernyataan Presiden Jokowi yang menekankan bahwa yang terpenting para menteri harus satu visi dengan presiden.
Dalam persoalan Masela Jokowi juga sudah di-lock oleh sejumlah media mainstream yang pro offshore.
Media-media tersebut menggiring pendapat dengan tujuan menekan Jokowi dan untuk mendapatkan dukungan publik supaya ladang gas abadi Blok Masela dikelola secara offshore.
Masduki dan Johan disebut-sebut sebagai bagian dari jaringan perkoncoan dengan Kuntoro Mangkusubroto (bekas Mentamben yang kini Komut PLN), Erry Riyana Hardjapamekas, Sudirman Said dan beberapa nama lainnya yang pernah di bawah payung LSM MTI.
Siapa Kuntoro?
Kuntoro dikenal sebagai otak lahirnya UU No 22/2001 yang menjadi landasan liberalisasi sektor migas nasional. Pada 2012 undang-undang ini dibatalkan MK atas gugatan Muhammadiyah, kalangan NU, dan tokoh seperti Dr Rizal Ramli.
Nama Kuntoro terseret-seret dalam persoalan ladang gas abadi Blok Masela, dia terkait dengan PT Tridaya Advisory jasa konsultan untuk mensukseskan offshore yang dipimpin Erry Riyana Hardjapemakas. Disebut-sebut terima jutaan dolar dari Inpex, kontraktor gas Blok Masela.
Jadi memang benar adagium yang mengatakan kalau mau menguasai dunia kuasailah informasi, kalau mau memiliki kekuasaan (kekuasaan ekonomi dan kekuasaan politik) maka kuasailah media. Kelompok pro offshore rupa-rupanya sadar benar makna penting adagium ini sehingga untuk urusan informasi publik dan media Presiden Jokowi kini sudah di-lock oleh mereka.
Crusade journalism yaitu jurnalisme yang memperjuangkan nilai-nilai tertentu seperti nilai-nilai kebenaran memang sudah tidak ada.
Kini sudah benar-benar diyakini bahwa sumber kekuatan baru masyarakat bukanlah uang di tangan segelintir orang, melainkan informasi di tangan banyak orang, dan dari penguasaan informasi itu uang akan datang dengan sendirinya.
Inilah yang terjadi dan sedang dilakukan oleh kelompok pendukung offshore Blok Masela. (rmol)