NBCIndonesia.com - Ledakan bom di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, membuat empat orang tewas dan delapan orang mengalami luka-luka.
La Ode Fia, salah seorang peserta pelatihan mengatakan bom meledak saat anggota Brimob Polda Sultra, Brigadir Khaidir memperagakan jenis-jenis bom kepada peserta.
"Bom berupa granat yang diperlihatkan dalam pelatihan sebanyak enam buah. Salah satu granat yang dipegang Brigadir Khaidir tiba-tiba meledak dan menewaskannya bersama tiga peserta pelatihan," kata La Ode, Selasa (29/3).
Korban meninggal akibat ledakan bom di dalam gedung Work Shop Kampus OHU yakni Brigadir Khaidir (anggota Brimob Polda Sultra), Kaharuddin, Jufriady dan Supriadi.
Sementara korban luka-luka yakni Asis, Jaimin, Imron, Faja, La Ode Fanani, Arhan dan Aiptu Safruddin.
Sekretaris UPT Pengamanan Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, Ali Marhadi mengatakan penyelidikan penyebab ledakan bom di dalam kampus UHO yang menewaskan empat orang dan delapan orang luka-luka, sepenuhnya diserahkan kepada Polda Sultra.
"Apa yang menjadi penyebab dari bom granat meledak, kami sudah menyerahkannya kepada pihak Polda Sultra untuk menyelidikinya," ujar Ali.
Menurutnya, peristiwa tragis yang merengut nyawa empat korban dan delapan luka-luka itu terjadi sekitar pukul 15.30 WITA, saat pelatih dari Brimob Polda Sultra memperlihatkan jenis bom granat kepada peserta pelatikan pendidikan dasar pengamanan bagi sekuriti Kampus UHO.
Peserta pelatihan yang berlangsung di dalam gedung Work Shop UHO itu berjumlah 57 orang Satpam.
"Peserta yang ikut pelatihan itu sebetulnya sebanyak 61 orang. Namun tiga orang tidak hadir dan satu orang sedang sakit sehingga tidak ikut pelatihan pada saat itu," tutupnya. (mdk)